Taliban Minta Mantan Pilot Militer Afghanistan Mengabdi pada Negara
loading...
A
A
A
KABUL - Seorang pejabat tinggi Taliban mendesak para mantan pilot militer Afghanistan untuk tetap berada di negara itu. Menurutnya, para pilot dilindungi oleh amnesti nasional dan tidak akan menghadapi penangkapan.
Jaminan dari juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid itu datang setelah puluhan pilot Afghanistan yang dilatih Amerika Serikat (AS) meninggalkan Tajikistan dalam evakuasi yang ditengahi AS. Sebelumnya, selama tiga bulan mereka mencari perlindungan di Tajikistan dari pengambilalihan Taliban di Afghanistan.
“Pesan saya, tidak ada masalah keamanan bagi mereka (pilot Afghanistan) di Afghanistan. Tidak ada rencana untuk menangkap mereka, amnesti nasional diumumkan,” kata Mujahid, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (11/11/2021). Menurutnya, para pilot, baik di militer atau dalam penerbangan sipil, dapat melayani negara mereka.”
“Sangat disesalkan bahwa sejumlah pilot telah pergi, atau mereka pergi,” tambahnya. Pilot Angkatan Udara Afghanistan memainkan peran kunci bersama rekan-rekan mereka di AS dalam perang 20 tahun melawan gerilyawan Taliban. Serangan udara yang dilancarkan para pilot di masa lalu telah menimbulkan banyak korban di kalangan Taliban dan berulang kali mengusir mereka dari posisi yang mereka rebut di berbagai bagian negara itu.
Ketika pemerintah Afghanistan yang didukung AS runtuh dan Taliban mengambil alih pada pertengahan Agustus, puluhan pilot Afghanistan melarikan diri ke negara-negara Asia Tengah, termasuk Tajikistan dan Uzbekistan.
Tidak jelas berapa banyak pilot militer dan anggota kru yang tersisa di Afghanistan, tingkat risiko apa yang mereka hadapi atau sejauh mana jaminan Taliban dapat dipercaya. Selama tiga bulan terakhir, ada beberapa laporan pembunuhan balas dendam oleh Taliban, tetapi tidak dalam skala besar dan terorganisir.
Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby mengatakan pada briefing dengan wartawan, sekitar 140 pilot Afghanistan dan lainnya diterbangkan dari Tajikistan dan tiba di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab pada Rabu pagi. Dia mengatakan, Kedutaan Besar AS akan segera mulai memproses mereka untuk akhirnya masuk ke AS.
Media Tajik melaporkan bahwa secara keseluruhan dalam rombongan itu ada 191 warga Afghanistan, termasuk 143 pilot yang, diterbangkan ke Emirates.
Jenderal David Hicks, seorang pensiunan perwira Angkatan Udara yang merupakan kepala eksekutif Operasi Janji Suci, mengatakan, sebuah pesawat yang membawa orang-orang Afghanistan telah meninggalkan Dushanbe pada Selasa malam, waktu AS bagian Timur, setelah penundaan yang lama.
“Sungguh melegakan bagi seluruh tim mengetahui bahwa mereka keluar dari periode ketidakpastian ini dan mengambil langkah pertama dalam memulai hidup baru mereka,” kata Jenderal Hicks. “Mudah-mudahan, mereka semua akan segera berkumpul kembali dengan keluarga mereka.”
Jaminan dari juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid itu datang setelah puluhan pilot Afghanistan yang dilatih Amerika Serikat (AS) meninggalkan Tajikistan dalam evakuasi yang ditengahi AS. Sebelumnya, selama tiga bulan mereka mencari perlindungan di Tajikistan dari pengambilalihan Taliban di Afghanistan.
“Pesan saya, tidak ada masalah keamanan bagi mereka (pilot Afghanistan) di Afghanistan. Tidak ada rencana untuk menangkap mereka, amnesti nasional diumumkan,” kata Mujahid, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (11/11/2021). Menurutnya, para pilot, baik di militer atau dalam penerbangan sipil, dapat melayani negara mereka.”
“Sangat disesalkan bahwa sejumlah pilot telah pergi, atau mereka pergi,” tambahnya. Pilot Angkatan Udara Afghanistan memainkan peran kunci bersama rekan-rekan mereka di AS dalam perang 20 tahun melawan gerilyawan Taliban. Serangan udara yang dilancarkan para pilot di masa lalu telah menimbulkan banyak korban di kalangan Taliban dan berulang kali mengusir mereka dari posisi yang mereka rebut di berbagai bagian negara itu.
Ketika pemerintah Afghanistan yang didukung AS runtuh dan Taliban mengambil alih pada pertengahan Agustus, puluhan pilot Afghanistan melarikan diri ke negara-negara Asia Tengah, termasuk Tajikistan dan Uzbekistan.
Tidak jelas berapa banyak pilot militer dan anggota kru yang tersisa di Afghanistan, tingkat risiko apa yang mereka hadapi atau sejauh mana jaminan Taliban dapat dipercaya. Selama tiga bulan terakhir, ada beberapa laporan pembunuhan balas dendam oleh Taliban, tetapi tidak dalam skala besar dan terorganisir.
Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby mengatakan pada briefing dengan wartawan, sekitar 140 pilot Afghanistan dan lainnya diterbangkan dari Tajikistan dan tiba di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab pada Rabu pagi. Dia mengatakan, Kedutaan Besar AS akan segera mulai memproses mereka untuk akhirnya masuk ke AS.
Media Tajik melaporkan bahwa secara keseluruhan dalam rombongan itu ada 191 warga Afghanistan, termasuk 143 pilot yang, diterbangkan ke Emirates.
Jenderal David Hicks, seorang pensiunan perwira Angkatan Udara yang merupakan kepala eksekutif Operasi Janji Suci, mengatakan, sebuah pesawat yang membawa orang-orang Afghanistan telah meninggalkan Dushanbe pada Selasa malam, waktu AS bagian Timur, setelah penundaan yang lama.
“Sungguh melegakan bagi seluruh tim mengetahui bahwa mereka keluar dari periode ketidakpastian ini dan mengambil langkah pertama dalam memulai hidup baru mereka,” kata Jenderal Hicks. “Mudah-mudahan, mereka semua akan segera berkumpul kembali dengan keluarga mereka.”
(esn)