Pria Bersenjata Pisau Serang Warga dan Polisi di Oslo
loading...
A
A
A
OSLO - Seorang pria bertelanjang dada mengacungkan pisau dan menyerang warga serta seorang petugas polisi pada Selasa (9/11/2021) sebelum ditembak. Seorang juru bicara polisi mengkonfirmasi bahwa petugas polisi itu terluka tetapi tidak kritis.
Rekaman dan foto yang dibagikan secara online menunjukkan kendaraan polisi menabrak seorang pria bertelanjang dada di Ibu Kota Norwegia , Oslo, saat dia mengacungkan pisau dan dilaporkan mengancam orang yang lewat.
Setelah mental ke belakang ditabrak mobil polisi, pelaku berhasil bangkit kembali dan membuka pintu penumpang kendaraan polisi. Pada saat itu, ia tampaknya terlibat dalam pertikaian dengan seorang petugas yang duduk sebelum seorang rekannya muncul dengan pistol dan menembak si pelaku.
Kepala operasi kepolisian Norwegia, Torgeir Brenden, menyatakan bahwa pria itu sedang bersiap-siap untuk menikam orang lain ketika mobil polisi menabraknya.
"Dia hendak menyerang orang-orang di jalan ketika polisi datang dan menghentikannya," kata Brenden.
“Dua orang terlibat, dan polisi merawat mereka sebaik mungkin,” kata kepala polisi itu tanpa menjelaskan lebih lanjut seperti dikutip dari Russia Today.
Diketahui bahwa seorang petugas polisi terluka tetapi tidak serius. Brenden mengatakan bahwa tidak ada orang lain yang terluka.
“Kita dapat membayangkan bahwa dia bermaksud untuk menyerang lebih banyak (orang),” imbuhnya.
Belum diketahui apa motif tersangka, meskipun saksi mata mengklaim bahwa pria tersebut meneriakkan “Allahu Akbar” selama penyerangan itu.
Polisi mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 9 pagi waktu setempat di bagian Bislett, Oslo. Kondisi tersangka belum dikonfirmasi meskipun beberapa laporan menunjukkan dia meninggal di tempat kejadian.
Menurut media Norwegia, pria berpisau itu sempat dihukum pada Desember 2020 karena melakukan serangan pisau setengah telanjang lainnya pada 4 Juni 2019. Penyerang, yang dilaporkan meneriakkan 'Allahu akbar' selama serangan pada 2019, dilumpuhkan oleh senjata polisi dan ditangkap. Dia dijatuhi hukuman wajib perawatan kesehatan mental dan denda. Pria itu dibesarkan di republik selatan Rusia, Chechnya, dan menurut media lokal menderita gangguan stres pasca-trauma.
Serangan itu terjadi setelah insiden di Cannes, Prancis pada hari Senin, ketika seorang pria bersenjatakan pisau membuka pintu mobil polisi dan menyerang salah satu dari tiga petugas di dalamnya. Penyerang, yang dilaporkan mengatakan sesuatu tentang "nabi", ditembak oleh salah satu petugas lainnya. Seorang petugas mengalami luka-luka.
Pada bulan Oktober, seorang mualaf membunuh lima orang dalam seranganpanah mautdi kota Kongsberg, Norwegia.
Rekaman dan foto yang dibagikan secara online menunjukkan kendaraan polisi menabrak seorang pria bertelanjang dada di Ibu Kota Norwegia , Oslo, saat dia mengacungkan pisau dan dilaporkan mengancam orang yang lewat.
Setelah mental ke belakang ditabrak mobil polisi, pelaku berhasil bangkit kembali dan membuka pintu penumpang kendaraan polisi. Pada saat itu, ia tampaknya terlibat dalam pertikaian dengan seorang petugas yang duduk sebelum seorang rekannya muncul dengan pistol dan menembak si pelaku.
Kepala operasi kepolisian Norwegia, Torgeir Brenden, menyatakan bahwa pria itu sedang bersiap-siap untuk menikam orang lain ketika mobil polisi menabraknya.
"Dia hendak menyerang orang-orang di jalan ketika polisi datang dan menghentikannya," kata Brenden.
“Dua orang terlibat, dan polisi merawat mereka sebaik mungkin,” kata kepala polisi itu tanpa menjelaskan lebih lanjut seperti dikutip dari Russia Today.
Diketahui bahwa seorang petugas polisi terluka tetapi tidak serius. Brenden mengatakan bahwa tidak ada orang lain yang terluka.
“Kita dapat membayangkan bahwa dia bermaksud untuk menyerang lebih banyak (orang),” imbuhnya.
Belum diketahui apa motif tersangka, meskipun saksi mata mengklaim bahwa pria tersebut meneriakkan “Allahu Akbar” selama penyerangan itu.
Polisi mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 9 pagi waktu setempat di bagian Bislett, Oslo. Kondisi tersangka belum dikonfirmasi meskipun beberapa laporan menunjukkan dia meninggal di tempat kejadian.
Menurut media Norwegia, pria berpisau itu sempat dihukum pada Desember 2020 karena melakukan serangan pisau setengah telanjang lainnya pada 4 Juni 2019. Penyerang, yang dilaporkan meneriakkan 'Allahu akbar' selama serangan pada 2019, dilumpuhkan oleh senjata polisi dan ditangkap. Dia dijatuhi hukuman wajib perawatan kesehatan mental dan denda. Pria itu dibesarkan di republik selatan Rusia, Chechnya, dan menurut media lokal menderita gangguan stres pasca-trauma.
Serangan itu terjadi setelah insiden di Cannes, Prancis pada hari Senin, ketika seorang pria bersenjatakan pisau membuka pintu mobil polisi dan menyerang salah satu dari tiga petugas di dalamnya. Penyerang, yang dilaporkan mengatakan sesuatu tentang "nabi", ditembak oleh salah satu petugas lainnya. Seorang petugas mengalami luka-luka.
Pada bulan Oktober, seorang mualaf membunuh lima orang dalam seranganpanah mautdi kota Kongsberg, Norwegia.
(ian)