Pertama Kalinya, Jenderal Top AS Akui China Lakukan Uji Coba Senjata Hipersonik
loading...
A
A
A
"Jika Anda mundur selangkah, apa yang kita hadapi, dari segi sejarah, adalah kita berada dalam salah satu perubahan paling signifikan dalam apa yang saya sebut karakter perang," tambah Milley.
“Tetapi hari ini, dengan diperkenalkannya amunisi presisi, kemampuan untuk melihat seluruh dunia, kecerdasan buatan, robotika, hipersonik - semua hal ini bersama-sama - ini adalah perubahan besar dalam karakter perang. Dan kita akan harus menyesuaikan militer kita ke depan," ujarnya.
Milley juga menjelaskan tentang China sebagai ancaman terbesar bagi keamanan nasional AS dalam beberapa dekade mendatang.
"Saat kita maju—dalam 10, 20, 25 tahun ke depan - tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa tantangan geostrategis terbesar ke Amerika Serikat adalah China. Itu tidak diragukan sama sekali," katanya.
"Saya pikir China jelas merupakan ancaman geostrategis paling signifikan yang kita hadapi," pungkasnya.
Pekan lalu, Financial Times melaporkan bahwa militer China telah melakukan sepasang uji coba rudal hipersonik pada bulan Juli dan Agustus. Pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar itu bahwa ilmuwan pemerintah terkejut dengan kemampuan yang saat ini tidak dimiliki AS itu.
Namun China membantah laporan tersebut, mengatakan bahwa mereka telah menguji pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali pada bulan Juli. Sementara itu, analis mengatakan sistem pengiriman baru melalui ruang angkasa dapat menghindari pertahanan rudal Amerika dan membuat AS rentan terhadap senjata nuklir China.