Biden Mengaku Khawatir dengan Kemampuan Rudal Hipersonik China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku khawatir dengan ancaman rudal hipersonik China setelah peluncuran senjata itu oleh Beijing. Pengakuan Biden diungkapkan reporter CNN Kaitlan Collins pada Rabu (20/10/2021) dalam satu tweet.
China menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus yang membuat intelijen AS terkejut dan merasa kecolongan.
Financial Times melaporkan uji coba itu pada Minggu, mengutip sumber yang mengetahui tes tersebut. Beijing membantah laporan itu, menyebut tes itu hanya "eksperimen pesawat ruang angkasa rutin."
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki sebelumnya menolak mengomentari laporan tersebut, tetapi pada Rabu, dia mengatakan pemerintah telah menyuarakan kekhawatiran mengenai senjata hipersonik China melalui saluran diplomatik.
Psaki juga sebelumnya mengatakan Amerika Serikat menyambut persaingan yang ketat tetapi tidak ingin persaingan itu berubah menjadi konflik. Pemerintahan Biden juga telah menyampaikan pesan itu ke China secara pribadi.
Sementara itu, politisi khawatir dengan perkembangan tersebut, dan sekarang meminta Biden menangani masalah ini dengan serius dan memperingatkan agar tidak mengurangi anggaran pertahanan AS.
Laporan Financial Times mengatakan militer China meluncurkan roket yang dilengkapi kendaraan luncur hipersonik yang terbang melalui ruang orbit rendah sebelum turun untuk mencapai sasarannya.
Rudal itu meleset dari sasarannya sekitar 24 mil, tambah laporan itu. Meski demikian, rudal itu tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan nasional AS karena China terus meningkatkan presisinya.
China menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus yang membuat intelijen AS terkejut dan merasa kecolongan.
Financial Times melaporkan uji coba itu pada Minggu, mengutip sumber yang mengetahui tes tersebut. Beijing membantah laporan itu, menyebut tes itu hanya "eksperimen pesawat ruang angkasa rutin."
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki sebelumnya menolak mengomentari laporan tersebut, tetapi pada Rabu, dia mengatakan pemerintah telah menyuarakan kekhawatiran mengenai senjata hipersonik China melalui saluran diplomatik.
Psaki juga sebelumnya mengatakan Amerika Serikat menyambut persaingan yang ketat tetapi tidak ingin persaingan itu berubah menjadi konflik. Pemerintahan Biden juga telah menyampaikan pesan itu ke China secara pribadi.
Sementara itu, politisi khawatir dengan perkembangan tersebut, dan sekarang meminta Biden menangani masalah ini dengan serius dan memperingatkan agar tidak mengurangi anggaran pertahanan AS.
Laporan Financial Times mengatakan militer China meluncurkan roket yang dilengkapi kendaraan luncur hipersonik yang terbang melalui ruang orbit rendah sebelum turun untuk mencapai sasarannya.
Rudal itu meleset dari sasarannya sekitar 24 mil, tambah laporan itu. Meski demikian, rudal itu tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan nasional AS karena China terus meningkatkan presisinya.
(sya)