Terungkap, Trump Ingin Kirim Pasukan AS ke Meksiko untuk Buru Kartel Narkoba

Kamis, 21 Oktober 2021 - 01:12 WIB
loading...
Terungkap, Trump Ingin Kirim Pasukan AS ke Meksiko untuk Buru Kartel Narkoba
Mantan presiden AS Donald Trump pernah berkeinginan mengirim pasukan ke Meksiko untuk memburu kartel narkoba. Foto/ABC News
A A A
WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berulang kali mendesak para penasihatnya untuk mengirim pasukan ke Meksiko untuk memburu kartel narkoba . Namun usulan itu ditolak mentah-mentah oleh para pembantunya.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru yang diterbitkan The New York Times.

Trump diketahui bereaksi sangat keras di media sosial setelah sembilan orang Amerika dibunuh oleh anggota kartel Meksiko. Para korban terdiri dari tiga wanita dan enam anak-anak. Trump secara terbuka menyerukan tanggapan yang kuat.

"Jika Meksiko membutuhkan atau meminta bantuan dalam membersihkan monster-monster ini, Amerika Serikat siap, bersedia & mampu untuk terlibat dan melakukan pekerjaan dengan cepat dan efektif. Presiden baru Meksiko yang hebat telah menjadikan ini masalah besar, tetapi kartel telah menjadi begitu besar dan kuat sehingga terkadang Anda membutuhkan pasukan untuk mengalahkan pasukan!" tweet Trump saat itu.



"Inilah waktunya bagi Meksiko, dengan bantuan Amerika Serikat, untuk mengobarkan PERANG terhadap kartel narkoba dan menghapus mereka dari muka bumi. Kami hanya menunggu panggilan dari presiden baru Anda yang hebat!" ia menambahkan.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menanggapi dengan mengatakan: "Kami menghargai dan berterima kasih banyak kepada Presiden Trump dan pemerintah asing mana pun yang ingin membantu, tetapi dalam kasus ini kami harus bertindak dengan independensi."

Di balik layar, Trump berulang kali bertanya kepada pembantu keamanan nasional utamanya tentang kemungkinan mengirim pasukan AS ke Meksiko untuk memburu kartel narkoba.

"Di Gedung Putih, ada kekhawatiran bahwa Trump sedang mempertimbangkan tindakan sepihak, mengerahkan pasukan ke negara itu tanpa diundang," The New York Times melaporkan, mengutip mantan pejabat yang hadir dalam diskusi tersebut yang dinukil Business Insider, Rabu (20/10/2021).

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1373 seconds (0.1#10.140)