Jurnalis Perempuan Kolombia Diperkosa 16 Jam, Negara Divonis Bersalah
loading...
A
A
A
Pada bulan Maret, pengadilan yang sama telah memerintahkan negara Kolombia untuk memastikan segera keselamatan jurnalis tersebut dan ibunya, yang keduanya menjadi korban ancaman.
Saat itu, negara Kolombia meminta maaf kepada sang jurnalis.
Para anggota paramiliter, beberapa di antaranya telah dihukum, adalah bagian dari milisi sayap kanan yang memerangi gerilyawan sayap kiri di Kolombia sampai demobilisasi resmi mereka pada 2006.
Bedoya melalui Twitter menyambut baik temuan dan putusan pengadilan.
“18 Oktober 2021 tercatat dalam sejarah sebagai hari ketika perjuangan yang dimulai dengan kejahatan individu telah menyebabkan pembenaran hak-hak ribuan perempuan yang telah menjadi korban kekerasan seksual dan jurnalis perempuan yang telah meninggalkan bagian dari hidup mereka," tulis Bedoya, yang memenangkan hadiah World Press Freedom 2020 dari Unesco.
Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan di Twitter bahwa negara menerima sepenuhnya putusan itu.
"Bedoya seharusnya tidak pernah diculik dan disiksa," katanya.
The Press Freedom Foundation (FLIP) menyambut baik putusan "bermartabat" pengadilan untuk seorang wanita yang tanpa lelah mencari keadilan selama lebih dari 20 tahun.
Saat itu, negara Kolombia meminta maaf kepada sang jurnalis.
Para anggota paramiliter, beberapa di antaranya telah dihukum, adalah bagian dari milisi sayap kanan yang memerangi gerilyawan sayap kiri di Kolombia sampai demobilisasi resmi mereka pada 2006.
Bedoya melalui Twitter menyambut baik temuan dan putusan pengadilan.
“18 Oktober 2021 tercatat dalam sejarah sebagai hari ketika perjuangan yang dimulai dengan kejahatan individu telah menyebabkan pembenaran hak-hak ribuan perempuan yang telah menjadi korban kekerasan seksual dan jurnalis perempuan yang telah meninggalkan bagian dari hidup mereka," tulis Bedoya, yang memenangkan hadiah World Press Freedom 2020 dari Unesco.
Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan di Twitter bahwa negara menerima sepenuhnya putusan itu.
"Bedoya seharusnya tidak pernah diculik dan disiksa," katanya.
The Press Freedom Foundation (FLIP) menyambut baik putusan "bermartabat" pengadilan untuk seorang wanita yang tanpa lelah mencari keadilan selama lebih dari 20 tahun.
(min)