Terlalu Cantik, Jurnalis Ini Dicap Senjata Khusus AS untuk Kecoh Putin

Selasa, 19 Oktober 2021 - 11:03 WIB
loading...
Terlalu Cantik, Jurnalis...
Jurnalis CNBC Hadley Gamble (kiri) saat mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Foto/Rossiya1
A A A
MOSKOW - Seorang jurnalis perempuan dituduh para tokoh simpatisan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai senjata "operasi khusus" Amerika Serikat (AS) untuk mengecoh orang nomor satu Kremlin itu. Tuduhan bermunculan setelah Putin menyebut jurnalis itu terlalu cantik.

Drama dimulai ketika jurnalis CNBC Hadley Gamble mewawancarai Putin di atas panggung selama panel "Pekan Energi Rusia" di Moskow pekan lalu.



Pada saat itu, Gamble diserang sang presiden dengan komentar seksis, di mana Putin menyatakan dia terlalu cantik dan menarik untuk memahami komentarnya tentang kebijakan gas Rusia. Pemimpin yang merupakan mantan agen intelijen itu bahkan berulang kali menyebut Gamble "cantik".

Sekarang, serangkaian simpatisan Putin, termasuk tokoh media Rusia terkemuka, telah meningkatkan serangan terhadap Gamble. Mereka menuduhnya sebagai senjata “operasi khusus” AS yang dirancang untuk mengalihkan perhatian Putin dengan pesona femininnya.

Tuduhan ini hanya berselang beberapa pekan setelah mantan pejabat Gedung Putih menuduh Putin sengaja membawa penerjemah cantik untuk mengalihkan perhatian presiden AS saat itu Donald Trump selama pertemuan puncak 2019.

Setelah wawancara Gamble dengan Putin, pembawa acara "60 Minutes" Rusia, Olga Skabeeva, mengeklaim bahwa Gamble adalah bagian dari “operasi khusus” AS melawan Putin.

"Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa baru-baru ini ada skandal besar ketika ternyata Putin membawa penerjemah Daria Boyarskaya ke negosiasinya dengan Donald Trump...Lihat Kamerad Gamble, dia juga cantik," katanya.

“Lihat Megyn Kelly, dia adalah wanita yang dibawa orang Amerika terakhir kali. Dia berambut pirang, kali ini berambut cokelat," ujarnya, seperti dilansir The Daily Beast, Selasa (19/10/2021).

“Mereka berada dalam kategori usia dan berat yang sama. Mereka terus berusaha untuk mendapatkan Putin.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)