Rekrut Bocah Jadi Anggota, Kartel Meksiko Gunakan Game Online

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 17:30 WIB
loading...
A A A
“Kartel menggunakan media sosial untuk memikat pria dan wanita dengan memposting foto mobil mewah, senjata berlapis emas, dan bahkan hewan peliharaan eksotis seperti anak harimau,” ujar Mike Vigil, mantan kepala operasi internasional DEA, kepada The Daily Beast.



Kartel sangat tertatik pada remaja karena mereka masih muda, mudah dipengaruhi, dan mudah dibentuk menjadi pembunuh bayaran profesional jika mereka selamat dari proses pelatihan.

“Para rekrutan muda melakukan semua misi berbahaya dan benar-benar dapat dibuang,” kata Vigil.

Menurut Vigil meskipun Escamilla dan rekan-rekan perwiranya berhasil menyelamatkan tiga anak laki-laki di Oaxaca, banyak orang lain yang gagal dan menjadi mangsa empuk bagi kelompok kriminal yang terus mencari prajurit baru secara online taktik yang telah membuat metode perekrutan kuno menjadi usang.

“Kartel menjadi sangat paham teknologi, dan melalui penggunaan internet telah mampu mencapai lebih dari sekadar melalui laras senjata,” kata Vigil.

Sebuah laporan tahun 2020 oleh pengawas Insight Crime menunjukkan bahwa antara 35.000 dan 40.000 anak di bawah umur tertarik untuk bergabung dengan kartel Meksiko setiap tahunnya.



Menurut Oscar Balderas, seorang jurnalis yang berbasis di Mexico City, permainan populer lainnya untuk perekrutan kartel termasuk Grand Theft Auto , Gears of War, dan Call of Duty .

“Ini adalah tren yang telah diperingatkan oleh pakar keamanan tahun lalu. Bahwa pandemi dan karantina akan membuat para kartel berhenti mencari sicario (pembunuh bayaran dalam bahasa Meksiko) anak di jalanan atau di luar sekolah dan berkonsentrasi pada internet,” ucap Balderas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2206 seconds (0.1#10.140)