Pernah Dijajah, Aljazair Tuntut Penghormatan Total dari Prancis

Senin, 11 Oktober 2021 - 11:53 WIB
loading...
A A A
Pernyataan Macron pekan lalu kepada harian Prancis, Le Monde, secara luas dikutip oleh media Aljazair, yang mengecamnya sebagai "cercaan".



Presiden Prancis dilaporkan mengkritik apa yang disebutnya "sejarah resmi" yang ditulis Aljazair untuk dirinya sendiri, dengan mengatakan itu tidak didasarkan pada kebenaran.

Dan dia menggambarkan Tebboune sebagai pemimpin yang terjebak dalam sistem yang sangat sulit.

Macron juga mengatakan bahwa keputusan Prancis untuk memangkas jumlah visa yang diberikan kepada warga Aljazair, Maroko, dan Tunisia tidak akan berdampak pada pelajar atau tokoh bisnis.

Pada hari Selasa, Macron mengatakan dia berharap ketegangan dengan Aljazair akan mereda.

"Harapan saya adalah untuk menenangkan diri karena saya pikir lebih baik berbicara dan membuat kemajuan," katanya kepada penyiar France Inter.

Dia juga mengatakan bahwa hubungan dengan Tebboune "benar-benar ramah".

Aljazair pernah memanggil pulang duta besarnya dari Prancis, rumah bagi komunitas keturunan Aljazair yang sangat besar.

Itu terjadi pada Mei 2020 setelah media publik Prancis menyiarkan film dokumenter tentang gerakan protes pro-demokrasi Hirak yang telah memaksa pendahulu veteran Tebboune, Abdelaziz Bouteflika, lengser dari kekuasaan tahun sebelumnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2490 seconds (0.1#10.140)