Kematian Global Akibat COVID-19 Capai 5 Juta Saat Varian Delta Menyapu Dunia
loading...
A
A
A
Namun, India, salah satu negara pertama yang dirusak oleh varian Delta, telah berubah dari rata-rata 4.000 kematian per hari menjadi kurang dari 300 saat kampanye vaksinasi diluncurkan.
Analisis Reuters dari Our World in Data menunjukkan sekitar 47% dari populasi India yang memenuhi syarat telah menerima suntikan pertama, dengan pejabat memberikan sekitar 7.896.950 dosis per hari selama seminggu terakhir.
Varian Delta sekarang menjadi strain dominan di seluruh dunia dan telah dilaporkan di 187 dari 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia.
Sementara itu dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan fokus untuk mendapatkan vaksin ke negara-negara miskin, di mana banyak orang belum menerima dosis pertama, bahkan ketika rekan-rekan mereka di belahan dunia lain yang lebih kaya mulai diberikan suntikan booster.
Menurut Our World in Data, lebih dari separuh dunia belum menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO , minggu ini mengatakan program distribusi COVAX untuk pertama kalinya akan mendistribusikan vaksin hanya ke negara-negara dengan tingkat cakupan terendah.
Dipimpin bersama oleh WHO, COVAX sejak Januari lalu telah mengalokasikan sebagian besar dosis secara proporsional di antara 140-plus negara penerima sesuai dengan ukuran populasi.
"Untuk pasokan Oktober kami merancang metodologi yang berbeda, hanya mencakup peserta dengan sumber pasokan rendah," terang Mariangela Simao, Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Vaksin, dalam rekaman presentasi konferensi pekan lalu yang diposting di situs web WHO.
Analisis Reuters dari Our World in Data menunjukkan sekitar 47% dari populasi India yang memenuhi syarat telah menerima suntikan pertama, dengan pejabat memberikan sekitar 7.896.950 dosis per hari selama seminggu terakhir.
Varian Delta sekarang menjadi strain dominan di seluruh dunia dan telah dilaporkan di 187 dari 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia.
Sementara itu dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan fokus untuk mendapatkan vaksin ke negara-negara miskin, di mana banyak orang belum menerima dosis pertama, bahkan ketika rekan-rekan mereka di belahan dunia lain yang lebih kaya mulai diberikan suntikan booster.
Menurut Our World in Data, lebih dari separuh dunia belum menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO , minggu ini mengatakan program distribusi COVAX untuk pertama kalinya akan mendistribusikan vaksin hanya ke negara-negara dengan tingkat cakupan terendah.
Dipimpin bersama oleh WHO, COVAX sejak Januari lalu telah mengalokasikan sebagian besar dosis secara proporsional di antara 140-plus negara penerima sesuai dengan ukuran populasi.
"Untuk pasokan Oktober kami merancang metodologi yang berbeda, hanya mencakup peserta dengan sumber pasokan rendah," terang Mariangela Simao, Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Vaksin, dalam rekaman presentasi konferensi pekan lalu yang diposting di situs web WHO.