Proyek Kapal Selamnya Ditelikung AS, Prancis Tuntut Kompensasi ke Australia

Jum'at, 17 September 2021 - 01:34 WIB
loading...
Proyek Kapal Selamnya...
Prancis meminta kompensasi kepada Australia terkait pembatalan proyek kapal selam. Foto/News.com.au
A A A
PARIS - Prancis dapat menuntut kompensasi dari Australia atas penarikannya dari perjanjian kapal selam senilai USD66 miliar dengan pembuat kapal France Naval Grup. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Prancis Florence.

"Kami sedang memeriksa semua opsi," kata Parly kepada stasiun televisi RFI ketika ditanya apakah Prancis akan menuntut kompensasi dari Australia.

"Paris akan membuat segala kemungkinan untuk meminimalkan kerugian finansial setelah pelanggaran kontrak," tambahnya seperti dikutip dari Sputnik,Jumat (17/9/2021).



Sementara itu Sekretaris Jenderal Naval Group, Vincent Hurel mengatakan, kontraktor pertahanan itu "kecewa" dengan keputusan Australia yang membatalkan kontrak yang ditandatangani pada 2016 untuk 12 kapal selam diesel demi perjanjian dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk kapal selam bertenaga nuklir dan bersenjata konvensional.

Hurel mengatakan bahwa sekitar 500 karyawan Naval Group terlibat dalam "program Australia," menambahkan dia tidak percaya mereka harus membayar tagihan untuk keputusan sepihak Australia, menunjukkan bahwa biaya itu seharusnya ditanggung oleh Canberra seperti dikutip dari Russia Today.

Australia sebelumnya memutuskan untuk meninggalkan kesepakatan dengan Prancis demi kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di bawah aliansi AUKUS yang baru dibentuk. Aliansi ini diumumkan Rabu malam.



Lewat aliansi ini, pasokan kapal selam tenaga nuklir untuk angkatan laut Australia akan menjadi proyek besar pertama dalam aliansi.

Keputusan ini membuat Prancis meradang. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam keras penarikan Australia, mencapnya sebagai "tikaman dari belakang" dan pengkhianatan atas rasa saling percaya antar negara.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Elon Musk Peringatkan...
Elon Musk Peringatkan Pembantaian Nyata di Eropa Barat
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
Ternyata Ini Alasan...
Ternyata Ini Alasan Trump Tidak Kenakan Tarif pada Rusia
Trump pada Warga AS:...
Trump pada Warga AS: Revolusi Ekonomi Perlu Pengorbanan
Rentetan Serangan Roket...
Rentetan Serangan Roket Hamas Hantam Kota Israel
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Ini Sektor yang Paling...
Ini Sektor yang Paling Terpukul Tarif Trump 32% ke Indonesia
Mudik Lebaran 2025 Berjalan...
Mudik Lebaran 2025 Berjalan Aman dan Lancar, Prabowo Apresiasi Kapolri hingga Menhub
Prabowo: Kita Butuh...
Prabowo: Kita Butuh Orang Pintar, tapi yang Paling Penting Punya Akal dan Cinta Rakyat
Berita Terkini
Elon Musk Peringatkan...
Elon Musk Peringatkan Pembantaian Nyata di Eropa Barat
48 menit yang lalu
Katanya Demokratis,...
Katanya Demokratis, 12.000 Warga Inggris Ditangkap Tiap Tahun Akibat Postingan Medsos
1 jam yang lalu
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
2 jam yang lalu
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
2 jam yang lalu
Pembantaian Zionis Israel...
Pembantaian Zionis Israel di Palestina Kian Brutal, Mengapa Dunia Diam?
3 jam yang lalu
Wanita Ini Tidur di...
Wanita Ini Tidur di Toilet Kantornya karena Tak Mampu Sewa Rumah, Itu Pun Bayar Rp116.000 Per Bulan
4 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved