Ucapkan Terima Kasih Dapat Bantuan, Taliban Desak AS Tunjukkan Hati

Rabu, 15 September 2021 - 22:31 WIB
loading...
A A A
Sejak pengambilalihan Taliban, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional telah menghentikan akses Afghanistan ke pendanaan, sementara AS juga telah membekukan uang tunai yang disimpan dalam cadangannya untuk Kabul.

Sekjen PBB Antonio Guterres pada hari Senin mengatakan dia yakin bantuan dapat digunakan untuk mempengaruhi Taliban guna menuntut perbaikan hak asasi manusia, di tengah kekhawatiran akan kembalinya pemerintahan brutal yang menjadi ciri rezim Taliban pertama dari tahun 1996 hingga 2001.

"Tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan di Afghanistan tanpa melibatkan otoritas de facto," kata Sekjen PBB kepada para menteri yang menghadiri pembicaraan Jenewa.

"Sangat penting untuk terlibat dengan Taliban pada saat ini," serunya.



Taliban telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih ringan kali ini, tetapi telah bergerak cepat untuk menghancurkan perbedaan pendapat, termasuk menembak ke udara untuk membubarkan protes baru-baru ini oleh para perempuan yang menyerukan hak atas pendidikan dan pekerjaan.

Kepala HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan dia kecewa dengan kurangnya inklusivitas dari apa yang disebut kabinet sementara bentukan Taliban, yang tidak mencakup perempuan dan sedikitnya unsur non-Pashtun.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya telah memperingatkan bahwa Taliban harus mendapatkan legitimasi dan dukungan, setelah pembicaraan dengan sekutu tentang bagaimana menghadirkan front persatuan.

Kabinet sementara Taliban, katanya, akan dinilai berdasarkan tindakannya.

Sementara itu, warga Afghanistan terpaksa menjual barang-barang rumah tangga mereka untuk mengumpulkan uang guna membayar kebutuhan pokok, dan pasar barang bekas yang ramai menjamur di sebagian besar pusat kota.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2444 seconds (0.1#10.140)