PBB Kutuk Tindakan Keras Taliban terhadap Para Pengunjuk Rasa
loading...
A
A
A
NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk Taliban atas "tanggapan yang semakin keras" terhadap pengunjuk rasa dan para pengkritik.
Kecaman itu muncul beberapa pekan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan dengan sangat cepat dan mengejutkan negara-negara Barat.
PBB mengatakan pejuang Taliban membunuh empat orang selama protes baru-baru ini.
Demonstrasi telah terjadi di Afghanistan sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus. Mereka menuntut penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan kebebasan yang lebih besar.
“Para milisi Taliban menggunakan tongkat, cambuk, dan peluru tajam untuk menghadapi para pengunjuk rasa,” ungkap laporan PBB.
"Kami menyerukan kepada Taliban untuk segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap, dan penahanan sewenang-wenang, mereka yang menggunakan hak mereka untuk berkumpul secara damai dan wartawan yang meliput protes," papar juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dalam pernyataan pers.
Taliban merebut Afghanistan pada Agustus, menguasai pusat-pusat provinsi dan akhirnya ibukota Kabul dalam waktu kurang dari dua pekan.
Kecaman itu muncul beberapa pekan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan dengan sangat cepat dan mengejutkan negara-negara Barat.
PBB mengatakan pejuang Taliban membunuh empat orang selama protes baru-baru ini.
Demonstrasi telah terjadi di Afghanistan sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus. Mereka menuntut penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan kebebasan yang lebih besar.
“Para milisi Taliban menggunakan tongkat, cambuk, dan peluru tajam untuk menghadapi para pengunjuk rasa,” ungkap laporan PBB.
"Kami menyerukan kepada Taliban untuk segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap, dan penahanan sewenang-wenang, mereka yang menggunakan hak mereka untuk berkumpul secara damai dan wartawan yang meliput protes," papar juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dalam pernyataan pers.
Taliban merebut Afghanistan pada Agustus, menguasai pusat-pusat provinsi dan akhirnya ibukota Kabul dalam waktu kurang dari dua pekan.