Pernah Penjarakan Anggota Taliban, Hakim Wanita Afghanistan Diburu

Sabtu, 04 September 2021 - 04:33 WIB
loading...
A A A
"Pesan mereka adalah ketakutan dan teror total. Mereka memberi tahu saya jika mereka tidak diselamatkan, hidup mereka langsung dalam bahaya," ungkapnya.

Dia melarikan diri dengan bantuan sekelompok sukarelawan hak asasi manusia dan rekan asing di International Association of Women Judges (IAWJ).

Selain hakim, ada sekitar seribu perempuan pembela hak asasi manusia lainnya yang juga bisa menjadi sasaran Taliban, kata Horia Mosadiq, seorang aktivis hak asasi manusia Afghanistan.

"Tahanan yang dibebaskan menelepon dengan ancaman pembunuhan kepada hakim wanita, jaksa wanita dan polisi wanita, mengatakan 'kami akan mengejar Anda'," katanya.



Menteri Kehakiman Inggris Robert Buckland mengatakan pekan lalu London telah mengevakuasi sembilan hakim wanita dan bekerja untuk memberikan jalan yang aman bagi lebih banyak orang-orang yang sangat rentan.

"Banyak dari hakim ini bertanggung jawab untuk menjalankan aturan hukum dan memang benar mereka takut akan konsekuensi yang sekarang dapat mereka hadapi dengan munculnya Taliban," ujarnya.

Tetapi beberapa aktivis hak asasi manusia dan hukum yang terlibat dalam upaya untuk menyelamatkan hakim perempuan dan pembela hak asasi manusia mengatakan negara-negara Barat tidak membuat evakuasi mereka menjadi prioritas dalam kekacauan setelah Kabul jatuh.

"Pemerintah (Barat) sama sekali tidak tertarik untuk mengevakuasi orang-orang yang bukan warga negaranya sendiri," kata Sarah Kay, pengacara hak asasi manusia yang berbasis di Belfast dan anggota jaringan pengacara internasional Atlas Women.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)