Pentagon: Bom Bandara Kabul Dilakukan Satu Bomber Bunuh Diri, Bukan Dua
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa ledakan bom mematikan di gerbang bandara Kabul , Afghanistan, pada Kamis dilakukan oleh satu pembom (bomber) bunuh diri, bukan dua.
"Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami tidak percaya bahwa ada ledakan kedua di atau di dekat Baron Hotel, bahwa itu adalah seorang pembom bunuh diri," kata pejabat Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Darat William Taylor seperti dilansir Reuters.
Awalnya dilaporkan bahwa ada dua ledakan bom di area sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, yakni di Abbey Gate—gerbang utama bandara—, dan di Baron Hotel.
Menurut laporan Al Jazeera, jumlah korban tewas dalam serangan bom bunuh diri itu sudah mencapai 110 orang, termasuk 13 tentara AS. Sedangkan kantor berita AP melaporkan jumlah korban tewas mencapai 169 orang.
Serangan bom bunuh diri itu diklaim dilakukan kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K, cabang kelompok ISIS di Afghanistan-Pakistan yang memusuhi Barat dan Taliban.
Kebingungan atas peristiwa di bandara Kabul berasal dari laporan media yang saling bertentangan, diperparah ketika juru bicara Pentagon John Kirby men-tweet pada hari Kamis bahwa dia mengonfirmasi setidaknya ada satu ledakan lain di atau dekat Baron Hotel, yang berjarak sekitar 200 meter dari Abbey Gate.
"Kami tidak yakin bagaimana laporan itu diberikan secara tidak benar," kata Jenderal Taylor.
Taylor mengatakan sejumlah pasukan AS yang terluka telah diterbangkan ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman untuk perawatan.
Menggemakan kata-kata Presiden Joe Biden pada hari Kamis, Taylor mengeklaim serangan yang dipimpin ISIS itu tidak akan menghalangi misi evakuasi AS saat ini. Masih ada lebih dari 5.000 orang berada di bandara Kabul dan menunggu untuk dievakuasi. Batas waktu evakuasi tetap 31 Agustus.
"Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami tidak percaya bahwa ada ledakan kedua di atau di dekat Baron Hotel, bahwa itu adalah seorang pembom bunuh diri," kata pejabat Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Darat William Taylor seperti dilansir Reuters.
Awalnya dilaporkan bahwa ada dua ledakan bom di area sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, yakni di Abbey Gate—gerbang utama bandara—, dan di Baron Hotel.
Menurut laporan Al Jazeera, jumlah korban tewas dalam serangan bom bunuh diri itu sudah mencapai 110 orang, termasuk 13 tentara AS. Sedangkan kantor berita AP melaporkan jumlah korban tewas mencapai 169 orang.
Serangan bom bunuh diri itu diklaim dilakukan kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K, cabang kelompok ISIS di Afghanistan-Pakistan yang memusuhi Barat dan Taliban.
Kebingungan atas peristiwa di bandara Kabul berasal dari laporan media yang saling bertentangan, diperparah ketika juru bicara Pentagon John Kirby men-tweet pada hari Kamis bahwa dia mengonfirmasi setidaknya ada satu ledakan lain di atau dekat Baron Hotel, yang berjarak sekitar 200 meter dari Abbey Gate.
"Kami tidak yakin bagaimana laporan itu diberikan secara tidak benar," kata Jenderal Taylor.
Taylor mengatakan sejumlah pasukan AS yang terluka telah diterbangkan ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman untuk perawatan.
Menggemakan kata-kata Presiden Joe Biden pada hari Kamis, Taylor mengeklaim serangan yang dipimpin ISIS itu tidak akan menghalangi misi evakuasi AS saat ini. Masih ada lebih dari 5.000 orang berada di bandara Kabul dan menunggu untuk dievakuasi. Batas waktu evakuasi tetap 31 Agustus.
(min)