Bom Bandara Kabul Tewaskan 12 Tentara AS, Jenderal McKenzie Bersumpah Membalasnya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dua ledakan bom di sekitar bandara internasional di Kabul, Afghanistan , menewaskan 12 tentara Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis. Komandan Komando Pusat (CENTCOM) Amerika, Jenderal Kenneth McKenzie, bersumpah bahwa militer Amerika akan membalas.
Ledakan dua bom, yang diduga sebagai serangan bunuh diri, terjadi saat evakuasi warga asing dan warga Afghanistan berlangsung di bandara. Kelompok ISIS telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom tersebut.
“Jika kami dapat menemukan siapa yang terkait dengan [serangan] ini, kami akan mengejar mereka. Kami telah jelas selama ini, bahwa kami mempertahankan hak untuk beroperasi melawan ISIS di Afghanistan dan kami bekerja sangat keras sekarang untuk menentukan atribusi, untuk menentukan siapa yang terkait dengan serangan pengecut ini dan kami siap untuk mengambil tindakan terhadap mereka," kata Jenderal McKenzie yang dilansir Al Arabiya, Jumat (27/8/2021).
Dua pembom bunuh diri beraksi di area gerbang bandara dan hotel di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul ketika ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara dalam upaya untuk melarikan diri dari Taliban.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengonfirmasi ada dua ledakan bom. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Abbey Gate adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban [militer] AS dan sipil," tulis Kirby di Twitter.
"Kami juga dapat mengonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau di dekat Baron Hotel, tidak jauh dari Abbey Gate," lanjut Kirby.
Baron Hotel, sekitar 200 meter dari Abbey Gate, telah digunakan oleh beberapa negara Barat sebagai titik awal untuk evakuasi sejak pengangkutan udara dimulai pada 14 Agustus.
“Serangan di Abbey Gate diikuti oleh sejumlah pria bersenjata [dari kelompok] ISIS yang menembaki warga sipil dan pasukan militer. Saat ini, kita tahu bahwa 12 anggota tentara AS tewas dalam serangan itu dan 15 anggota lainnya terluka. Sejumlah warga sipil Afghanistan juga tewas dan terluka dalam serangan itu,” kata McKenzie.
McKenzie menambahkan: “Biar saya perjelas, sementara kami sedih dengan hilangnya nyawa, baik AS dan Afghanistan, kami terus menjalankan misi. Misinya adalah untuk mengevakuasi warga AS, warga negara ketiga, pemegang visa imigran khusus, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko.”
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul. "Yang terjadi di daerah di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan," katanya.
Jenderal McKenzie ditanya apakah Taliban membiarkan serangan dua bom itu terjadi, dia menjawab; “Saya tidak berpikir ada sesuatu untuk meyakinkan saya bahwa mereka [Taliban] membiarkan ini terjadi. Mengenai apakah saya mempercayai mereka atau tidak, itu adalah kata yang saya gunakan dengan sangat hati-hati dan Anda pernah mendengar saya mengatakannya sebelumnya, bukan itu yang mereka katakan. Itu yang mereka lakukan.”
Ledakan dua bom, yang diduga sebagai serangan bunuh diri, terjadi saat evakuasi warga asing dan warga Afghanistan berlangsung di bandara. Kelompok ISIS telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom tersebut.
“Jika kami dapat menemukan siapa yang terkait dengan [serangan] ini, kami akan mengejar mereka. Kami telah jelas selama ini, bahwa kami mempertahankan hak untuk beroperasi melawan ISIS di Afghanistan dan kami bekerja sangat keras sekarang untuk menentukan atribusi, untuk menentukan siapa yang terkait dengan serangan pengecut ini dan kami siap untuk mengambil tindakan terhadap mereka," kata Jenderal McKenzie yang dilansir Al Arabiya, Jumat (27/8/2021).
Dua pembom bunuh diri beraksi di area gerbang bandara dan hotel di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul ketika ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara dalam upaya untuk melarikan diri dari Taliban.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengonfirmasi ada dua ledakan bom. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Abbey Gate adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban [militer] AS dan sipil," tulis Kirby di Twitter.
"Kami juga dapat mengonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau di dekat Baron Hotel, tidak jauh dari Abbey Gate," lanjut Kirby.
Baron Hotel, sekitar 200 meter dari Abbey Gate, telah digunakan oleh beberapa negara Barat sebagai titik awal untuk evakuasi sejak pengangkutan udara dimulai pada 14 Agustus.
“Serangan di Abbey Gate diikuti oleh sejumlah pria bersenjata [dari kelompok] ISIS yang menembaki warga sipil dan pasukan militer. Saat ini, kita tahu bahwa 12 anggota tentara AS tewas dalam serangan itu dan 15 anggota lainnya terluka. Sejumlah warga sipil Afghanistan juga tewas dan terluka dalam serangan itu,” kata McKenzie.
McKenzie menambahkan: “Biar saya perjelas, sementara kami sedih dengan hilangnya nyawa, baik AS dan Afghanistan, kami terus menjalankan misi. Misinya adalah untuk mengevakuasi warga AS, warga negara ketiga, pemegang visa imigran khusus, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko.”
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul. "Yang terjadi di daerah di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan," katanya.
Jenderal McKenzie ditanya apakah Taliban membiarkan serangan dua bom itu terjadi, dia menjawab; “Saya tidak berpikir ada sesuatu untuk meyakinkan saya bahwa mereka [Taliban] membiarkan ini terjadi. Mengenai apakah saya mempercayai mereka atau tidak, itu adalah kata yang saya gunakan dengan sangat hati-hati dan Anda pernah mendengar saya mengatakannya sebelumnya, bukan itu yang mereka katakan. Itu yang mereka lakukan.”
(min)