AS Selama Ini Dikibuli, Banyak ‘Tentara Hantu' di Militer Afghanistan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Afghanistan menguak secara terang-terangan busuknya pemerintahan Kabul yang selama ini didukung Washington.
Kebusukan pemerintahan Afghanistan yang didukung AS itu terbukti dengan cepatnya Taliban merebut negara itu setelah ditinggalkan negara-negara Barat.
Angkatan bersenjata Afghanistan yang diciptakan dan dilatih AS selama 20 tahun ternyata dengan sekejab mata menyerah kepada Taliban.
“Lebih banyak dan lebih lengkap daripada Taliban di atas kertas, tentara nasional Afghanistan dipandang menderita masalah sistemik serius yang telah merusak kemampuan tempurnya,” ungkap sejumlah laporan para pengamat.
Laporan Triwulanan terbaru dari Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) tertanggal 30 Juli mengatakan, ada lebih dari 300.000 personel yang membentuk Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF), yang mencakup seluruh keseluruhan angkatan bersenjata dan staf hukum serta pegawai yang digaji pemerintah Kabul.
Namun, Pusat Pemberantasan Terorisme AS di West Point, akademi pelatihan militer, mengatakan pada Januari 2021 bahwa studi 2014 telah menemukan meskipun pasukan tempur membentuk sekitar 60% dari pasukan Afghanistan, “Jumlah tentara yang muncul untuk tugas setiap hari bahkan lebih rendah."
Dikatakan dalam laporan itu, “Tentara Afghanistan dapat mengandalkan perkiraan kekuatan tempur tentara sekitar 96.000 tentara dan, termasuk pasukan polisi, ANDSF kemungkinan menurunkan kekuatan tempur di sekitar 180.000 personel tempur setiap hari."
Kebusukan pemerintahan Afghanistan yang didukung AS itu terbukti dengan cepatnya Taliban merebut negara itu setelah ditinggalkan negara-negara Barat.
Angkatan bersenjata Afghanistan yang diciptakan dan dilatih AS selama 20 tahun ternyata dengan sekejab mata menyerah kepada Taliban.
“Lebih banyak dan lebih lengkap daripada Taliban di atas kertas, tentara nasional Afghanistan dipandang menderita masalah sistemik serius yang telah merusak kemampuan tempurnya,” ungkap sejumlah laporan para pengamat.
Laporan Triwulanan terbaru dari Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) tertanggal 30 Juli mengatakan, ada lebih dari 300.000 personel yang membentuk Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF), yang mencakup seluruh keseluruhan angkatan bersenjata dan staf hukum serta pegawai yang digaji pemerintah Kabul.
Namun, Pusat Pemberantasan Terorisme AS di West Point, akademi pelatihan militer, mengatakan pada Januari 2021 bahwa studi 2014 telah menemukan meskipun pasukan tempur membentuk sekitar 60% dari pasukan Afghanistan, “Jumlah tentara yang muncul untuk tugas setiap hari bahkan lebih rendah."
Dikatakan dalam laporan itu, “Tentara Afghanistan dapat mengandalkan perkiraan kekuatan tempur tentara sekitar 96.000 tentara dan, termasuk pasukan polisi, ANDSF kemungkinan menurunkan kekuatan tempur di sekitar 180.000 personel tempur setiap hari."