Presiden AS Joe Biden Tak Percaya Taliban Telah Berubah

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 07:31 WIB
loading...
A A A
"Pertanyaannya adalah apakah atau tidak—gagasan bahwa Taliban akan mengambil alih didasarkan pada gagasan bahwa—entah bagaimana, 300.000 tentara yang telah kami latih dan lengkapi akan runtuh begitu saja, mereka akan menyerah begitu saja. Tidak berpikir ada yang mengantisipasi itu," kata Biden.

"Ketika Anda memiliki pemerintah Afghanistan, pemimpin pemerintah itu naik pesawat dan lepas landas dan pergi ke negara lain, ketika Anda melihat keruntuhan signifikan pasukan Afghanistan yang telah kami latih—hingga 300.000 dari mereka hanya meninggalkan peralatan mereka dan lepas landas, itu—Anda tahu, saya tidak—itulah yang terjadi. Itulah yang terjadi," papar Biden.

Biden juga menepis kritik dari para pencela, yang baru-baru ini menyarankan bahwa keruntuhan pemerintah Afghanistan dapat dihindari dengan mempertahankan "kekuatan kecil" 2.500 tentara AS yang ditempatkan secara permanen di negara itu.

Dia menunjukkan perjanjian Doha telah membuat Washington menarik diri pada 1 Mei, dan bahwa Taliban menepati janjinya dan tidak menyerang pasukan AS setelah menandatangani kesepakatan damai 2020.

“Itulah mengapa tidak ada yang terjadi,” kata Biden, merujuk pada serangan terhadap pasukan AS. "Jika saya mengatakan, 'kita akan tinggal', maka sebaiknya kita bersiap untuk menempatkan lebih banyak pasukan," ujarnya.

Presiden mencatat bahwa AS telah menguasai bandara Kabul, dan sekarang dalam proses mengevakuasi warga AS dan mereka yang membantu administrasi pendudukan NATO. "Orang-orang—kami mendapat 1.000—agaknya, 1.200 kemarin, beberapa ribu hari ini. Dan itu meningkat. Kami akan mengeluarkan orang-orang itu," katanya.

Dia menunjukkan bahwa AS berada di jalur untuk mengevakuasi sekitar 10.000-15.000 orang Amerika dari Afghanistan dengan batas waktu 31 Agustus yang ditetapkan sebelumnya, tetapi mengatakan bahwa perkiraan Stephanopoulos tentang 80.000 orang Afghanistan "terlalu tinggi"."Perkiraan yang kami berikan ada di suatu tempat antara 50.000 dan 65.000 orang, termasuk keluarga mereka," imbuh Biden.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)