Trump: Negara Musuh 'Murah Menyalin' Senjata AS di Tangan Taliban

Kamis, 19 Agustus 2021 - 11:41 WIB
loading...
Trump: Negara Musuh Murah Menyalin Senjata AS di Tangan Taliban
Citra satelit menunjukkan pesawat tempur dan helikopter militer di pangkalan Termez, Afghanistan. Foto/twitter
A A A
WASHINGTON - Setelah Kabul direbut tanpa perlawanan pada Minggu, peralatan militer Amerika Serikat (AS), termasuk helikopter Humvee dan Black Hawk jatuh ke tangan Taliban.

Berbagai senjata itu awalnya dipasok untuk meningkatkan kemampuan pasukan Afghanistan.

Mantan Presiden AS Donald Trump menyesalkan bahwa Rusia dan China akan "menyalin-menempel" peralatan militer buatan AS yang disita pejuang Taliban di Afghanistan.



"Saya tahu musuh akan mengambil peralatan itu dan itulah yang mereka lakukan. Mereka mengambil peralatan terhebat. Sekarang mereka akan memberikannya kepada negara lain untuk menyalinnya dengan murah," ujar Trump dalam wawancara dengan Newsmax TV pada Rabu (18/8).



“Helikopter Black Hawk terbaru, yang sekarang akan dipelajari Rusia, dan China, dan siapa pun, karena itu adalah peralatan terbaik di dunia,” ujar dia.



Associated Press mengutip seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya pada Selasa bahwa sejumlah besar perangkat keras militer AS telah jatuh ke tangan Taliban.

Perkembangan ini disertai gambar dan rekaman pejuang Taliban berpose di samping barang-barang rampasan militer mereka.

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengkonfirmasi "sejumlah besar" senjata yang dipasok AS telah disita kelompok Taliban.

"Kami tidak memiliki gambaran lengkap, jelas, ke mana perginya setiap artikel bahan pertahanan," jawab penasihat Biden singkat.

"Tapi tentu saja, cukup banyak itu telah jatuh ke tangan Taliban, dan, jelas, kami tidak memiliki perasaan bahwa mereka akan dengan mudah menyerahkannya kepada kami di bandara,” ungkap dia.

Secara khusus, helikopter Black Hawk dilaporkan masing-masing bernilai beberapa juta dolar.

Menyusul berita itu, Donald Trump Jr dengan sinis mentweet bahwa Taliban sekarang memiliki lebih banyak helikopter Blackhawk daripada hampir 166 negara lain di dunia.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Rabu bahwa dia tidak tahu bagaimana Amerika Serikat dapat menarik pasukannya dari Afghanistan "tanpa kekacauan yang terjadi."

Demokrat sebelumnya mengakui kemenangan cepat Taliban bukanlah sesuatu yang dia dan intelijen AS harapkan.

"Ketika Anda melihat keruntuhan signifikan pasukan Afghanistan yang telah kami latih, hingga 300.000 dari mereka, hanya meninggalkan peralatan mereka dan lepas landas itu, Anda tahu, saya tidak, itulah yang terjadi. Itulah yang terjadi," papar Biden.

Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu dengan uang tunai hampir USD170 juta, menurut laporan media.

Dia membenarkan pelariannya sebagai upaya menghindari pertumpahan darah. Ghani membantah menggondol uang.

Dia mengatakan hanya membawa sorban, beberapa buku dan sepatunya, dan bersumpah kembali menegakkan "keadilan." Dia diberi perlindungan di Uni Emirat Arab (UEA) dengan "alasan kemanusiaan."

Gedung Putih mengumumkan pada Rabu (18/8) bahwa Ghani tidak lagi menjadi tokoh politik di Afghanistan.

Tidak jelas apakah pernyataan Gedung Putih itu berarti Ghani tidak akan lagi berperan dalam negosiasi membahas pemerintahan baru di Afghanistan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)