Gadis Muda Afghanistan Mohon Bantuan Tentara AS: Taliban Mendatangi Saya
loading...
A
A
A
KABUL - Video wanita muda dan anak-anak mencoba melarikan diri dari Afghanistan dengan putus asa memohon bantuan dari tentara Amerika Serikat (AS) telah muncul dari Kabul.
Video semacam itu semakin banyak muncul hanya beberapa hari setelah Taliban menguasai Kabul dan seluruh Afghanistan.
“Tolong, tolong, tolong, tolong Taliban mendatangi saya,” ungkap seorang wanita muda memohon dengan putus asa pada seorang tentara AS di balik pintu yang digembok dengan rantai.
Video yang viral itu dibagikan oleh seorang jurnalis di Twitter. Video-video serupa juga menunjukkan bagaimana warga putus asa meminta tolong dibawa keluar Afghanistan.
Pada pukul 02.00 pagi waktu setempat pada Kamis, wanita yang sama terlihat masih menunggu di lokasi yang sama.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengkonfirmasi pada Jumat tentang laporan "mengerikan" yang muncul bahwa Taliban telah sangat membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan di daerah-daerah yang mereka rebut.
Taliban memberikan indikasi pertama pada Selasa sejak berkuasa bahwa mereka tidak akan mewajibkan burqa bagi perempuan seperti yang mereka lakukan ketika mereka terakhir memerintah Afghanistan.
Di samping kekhawatiran yang berpusat pada pakaian, banyak negara dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan nasib pendidikan perempuan di Afghanistan yang sekarang berada di tangan kelompok garis keras yang memasuki ibu kota Kabul pada Minggu.
Jaminan Taliban untuk bersikap lebih moderat tampaknya masih sulit dipercaya banyak pihak ketika beberapa laporan mengungkapkan kekejaman baru yang dilakukan kelompok tersebut pada para penentangnya.
Video semacam itu semakin banyak muncul hanya beberapa hari setelah Taliban menguasai Kabul dan seluruh Afghanistan.
“Tolong, tolong, tolong, tolong Taliban mendatangi saya,” ungkap seorang wanita muda memohon dengan putus asa pada seorang tentara AS di balik pintu yang digembok dengan rantai.
Video yang viral itu dibagikan oleh seorang jurnalis di Twitter. Video-video serupa juga menunjukkan bagaimana warga putus asa meminta tolong dibawa keluar Afghanistan.
Pada pukul 02.00 pagi waktu setempat pada Kamis, wanita yang sama terlihat masih menunggu di lokasi yang sama.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengkonfirmasi pada Jumat tentang laporan "mengerikan" yang muncul bahwa Taliban telah sangat membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan di daerah-daerah yang mereka rebut.
Taliban memberikan indikasi pertama pada Selasa sejak berkuasa bahwa mereka tidak akan mewajibkan burqa bagi perempuan seperti yang mereka lakukan ketika mereka terakhir memerintah Afghanistan.
Di samping kekhawatiran yang berpusat pada pakaian, banyak negara dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan nasib pendidikan perempuan di Afghanistan yang sekarang berada di tangan kelompok garis keras yang memasuki ibu kota Kabul pada Minggu.
Jaminan Taliban untuk bersikap lebih moderat tampaknya masih sulit dipercaya banyak pihak ketika beberapa laporan mengungkapkan kekejaman baru yang dilakukan kelompok tersebut pada para penentangnya.
(sya)