ICC Bakal Perintahkan Penangkapan PM Israel atas Kejahatan Perang Gaza Pekan Ini
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) diprediksi akan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang di Gaza pada awal pekan ini.
Hal itu disampaikan seorang pejabat Israel yang dikutip NBC News pada hari Senin (29/4/2024). Menurutnya, surat perintah penangkapan dari ICC kemungkinan juga menargetkan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan perwira militer senior yang tidak disebutkan namanya.
Mereka akan dituntut dengan kejahatan perang.
"Israel sedang bekerja melalui saluran diplomatik untuk mencoba menghentikan surat perintah yang dikeluarkan,” kata pejabat tersebut.
Laporan lain dari media Israel menyebutkan bahwa Panglima Militer Letnan Jenderal Herzi Halevi termasuk di antara pejabat militer yang menghadapi tuntutan.
ICC tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut, dan mengatakan kepada NBC: "[ICC] sedang melakukan penyelidikan independen sehubungan dengan situasi di Negara Palestina dan tidak memiliki komentar lebih lanjut untuk diberikan pada tahap ini.”
Investigasi ICC diluncurkan pada tahun 2021, dan menyangkut dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Israel dan kelompok militan Palestina di Tepi Barat dan Gaza sejak tahun 2014, ketika Israel berperang selama sebulan melawan Hamas.
Penyelidikan ini terpisah dari kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel, yang saat ini sedang disidangkan di Mahkamah Internasional (ICJ).
Pretoria menuduh pasukan Israel telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama operasi mereka melawan Hamas di Gaza.
Hal itu disampaikan seorang pejabat Israel yang dikutip NBC News pada hari Senin (29/4/2024). Menurutnya, surat perintah penangkapan dari ICC kemungkinan juga menargetkan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan perwira militer senior yang tidak disebutkan namanya.
Mereka akan dituntut dengan kejahatan perang.
"Israel sedang bekerja melalui saluran diplomatik untuk mencoba menghentikan surat perintah yang dikeluarkan,” kata pejabat tersebut.
Laporan lain dari media Israel menyebutkan bahwa Panglima Militer Letnan Jenderal Herzi Halevi termasuk di antara pejabat militer yang menghadapi tuntutan.
ICC tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut, dan mengatakan kepada NBC: "[ICC] sedang melakukan penyelidikan independen sehubungan dengan situasi di Negara Palestina dan tidak memiliki komentar lebih lanjut untuk diberikan pada tahap ini.”
Investigasi ICC diluncurkan pada tahun 2021, dan menyangkut dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Israel dan kelompok militan Palestina di Tepi Barat dan Gaza sejak tahun 2014, ketika Israel berperang selama sebulan melawan Hamas.
Penyelidikan ini terpisah dari kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel, yang saat ini sedang disidangkan di Mahkamah Internasional (ICJ).
Pretoria menuduh pasukan Israel telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama operasi mereka melawan Hamas di Gaza.