PM Malaysia Tolak Lengser, Rayu Oposisi dengan Sejumlah Imbalan

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 07:17 WIB
loading...
A A A
Setidaknya delapan anggota Parlemen dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa, telah menandatangani deklarasi penarikan dukungan mereka kepada pemerintah, yang cukup untuk menyebabkan keruntuhannya. Dua menteri UMNO telah mengundurkan diri dari kabinet.



Di bawah konstitusi Malaysia, perdana menteri harus mengundurkan diri jika dia kehilangan dukungan mayoritas dan raja dapat menunjuk seorang pemimpin baru yang dia yakini mendapat kepercayaan dari Parlemen. Namun pihak oposisi dan UMNO terpecah dan tidak bisa menyepakati siapa yang harus menjadi pemimpin.

"Muhyiddin secara terbuka mengakui bahwa dia kehilangan dukungan mayoritas...mengundurkan dirilah sekarang," tulis anggota Parlemen oposisi Fahmi Fadzil di Twitter.

Banyak anggota Parlemen oposisi menuduh Muhyiddin memutarbalikkan konstitusi karena terserah raja untuk memutuskan.

"Upaya tak tahu malu untuk membeli anggota Parlemen oposisi dengan remah-remah," kecam Teresa Kok, salah satu anggota Parlemen oposisi.

Politisi oposisi lainnya, M Kula Segaran, mengatakan; "Itu terlalu sedikit, sudah terlambat."

Hannah Yeoh, juga politisi oposisi, mengatakan tawaran Muhyiddin tidak mengubah apa pun dalam membantu Malaysia keluar dari kekacauan saat ini.

Tetapi seorang anggota Parlemen oposisi, Ong Kian Ming, mengatakan Muhyiddin telah mengusulkan jalan ke depan dengan sejumlah reformasi kelembagaan.

Muhyiddin mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020 setelah memprakarsai runtuhnya mantan pemerintah reformis yang memenangkan pemilu 2018. Partainya bergandengan tangan dengan UMNO dan beberapa lainnya untuk membentuk pemerintahan baru yang tidak stabil. UMNO tidak senang bermain biola kedua untuk partai kecil Muhyiddin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)