Rakyat Suriah Bergembira Rayakan Jatuhnya Rezim Presiden Bashar al-Assad

Selasa, 10 Desember 2024 - 17:45 WIB
loading...
Rakyat Suriah Bergembira...
Rakyat Suriah merayakan keberhasilan menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto/al jazeera
A A A
DAMASKUS - Warga Suriah turun ke jalan di seluruh Suriah dan di seluruh dunia, bersuka cita atas berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

Al Jazeera berbicara kepada enam orang yang berada di Homs dan Damaskus, merayakan perkembangan terbaru setelah koalisi pejuang oposisi menyerbu negara itu dalam serangan kilat yang menggulingkan rezim Assad tersebut.

Nour Abdulmawla (32), dari Homs, seorang pejuang yang ikut bertempur menyatakan, “Demi Tuhan, ini sesuatu yang tak terlukiskan. Saya masih tidak tahu apakah saya sedang bermimpi atau apakah saya masih tertidur. Saya dari Homs, dari lingkungan George Chiah, dan saya harus pergi 10 tahun yang lalu, pada tahun 2014. Saya harus meninggalkan keluarga saya dan tidak bertemu mereka selama 10 tahun ... Akhirnya saya bertemu mereka sekarang, syukur kepada Tuhan.”

“Tidak ada perasaan seperti ini. Saya belum pernah mengalaminya dalam hidup saya, puji Tuhan. Saya hanya berharap perasaan yang kita miliki ini, bahwa Tuhan akan memuliakan saudara-saudari kita di Palestina dengan perasaan yang sama. Semoga Tuhan memberi mereka kemenangan,” ungkap dia.

Dia menjelaskan, “Maksud saya, hal yang paling memengaruhi Anda adalah melihat barisan keamanan yang membuat orang takut untuk melewatinya, dan sekarang para pemuda memasuki barisan itu dan menginjak gambar Hafez al-Assad. Saya berharap ada keadilan, ada kebebasan bagi rakyat dan era tirani berakhir.”

“Anda dapat melihat seperti apa keadaan di sekitar Anda. Maksud saya, orang-orang Homs, orang-orang yang sangat terpengaruh oleh rezim, dan sekarang kegembiraan mereka tak terlukiskan,” ungkap dia.

Majd Shahoud (38) dari Bab Sbaa, Homs, merayakan kemenangan bersama keponakannya Mohamed. “Bagaimana perlakuan rezim terhadap orang-orang di Homs? Kejam. Kejam, kejam, kejam. Kami tidak punya listrik, tidak ada air, tidak ada internet, semuanya menjadi masalah,” papar dia.

“Kemarin kami menunggu, penuh harapan, menunggu Anda, untuk hari di mana Suriah benar-benar bisa menjadi Suriah. Hari ini adalah hari yang penuh kegembiraan, bagaikan mimpi. Homs-ku, jiwaku. Hidupku adalah Homs, Suriah adalah Homs. Kami adalah anak-anak negeri ini, kami satu, kami tidak ingin ada yang terluka lagi,” tegas dia.

Dia menjelaskan, “Saya bermimpi kita dapat hidup, seperti negara-negara lain yang telah menggulingkan rezim mereka, tanpa rasa takut, tanpa takut untuk berbicara.”

“Hari ini di jalanan saya hanya melihat air mata. Air mata, air mata, air mata. Sekarang saya melihat bahwa Suriah benar-benar milik kita, sekarang saya merasa bahwa ini adalah Suriah saya dan ketika saya melihat mereka, semoga Tuhan melindungi mereka, ketika saya melihat mereka datang ... mereka telah membalas dendam atas saudara laki-laki saya, paman saya,” ungkap dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1381 seconds (0.1#10.140)