Kedubes AS: Taliban Eksekusi Beberapa Tentara Afghanistan yang Menyerah
loading...
A
A
A
KABUL - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kabul mengatakan bahwa mereka mendengar laporan tentang Taliban mengeksekusi beberapa tentara Afghanistan yang menyerah. Laporan itu diungkap ketika kelompok itu merebut belasan ibu kota provinsi dalam hitungan hari.
Taliban telah menguasai kota Ghazni yang strategis, yang hanya berjarak 90 mil barat daya Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Ghazni berada di jalan raya Kabul-Kandahar yang menghubungkan Kabul dengan basis kelompok militan tersebut di selatan negara itu. Taliban sekarang menguasai sekitar sepertiga dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan.
"Sangat mengganggu dan bisa merupakan kejahatan perang," kata Kedubes AS dalam komentarnya di Twitter soal laporan eksekusi terhadap para tentara tersebut.
"Jangan hapus pencapaian hak asasi manusia Afghanistan selama 20 tahun terakhir," lanjut Kedubes Amerika, seperti dikutip CBS News, Jumat (13/8/2021).
Pasukan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya terus melanjutkan persiapan untuk menarik diri sepenuhnya dari negara itu setelah dua dekade perang.
Sedangkan para pemimpin Taliban telah secara terbuka berjanji untuk bermurah hati dalam kemenangan, meyakinkan pejabat pemerintah, pasukan dan rakyat Afghanistan bahwa mereka tidak perlu takut karena petak negara yang semakin besar jatuh di bawah kendali mereka.
Namun warga Afghanistan yang membanjiri Kabul dan mereka yang masih berada di wilayah yang dikuasai Taliban mengatakan mereka telah menyaksikan serangan tak beralasan terhadap warga sipil dan eksekusi tentara yang ditangkap.
Selain itu, kata mereka, komandan Taliban telah menuntut masyarakat menyerahkan perempuan yang belum menikah untuk menjadi “istri” bagi milisi mereka. Menurut kelompok hak asasi manusia, itu merupakan bentuk kekerasan seksual.
Sementara itu, seorang juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, membantah bahwa kelompok itu telah membunuh tahanan. Dia mengatakan tindakan seperti itu akan melanggar prinsip-prinsipnya.
Taliban telah menguasai kota Ghazni yang strategis, yang hanya berjarak 90 mil barat daya Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Ghazni berada di jalan raya Kabul-Kandahar yang menghubungkan Kabul dengan basis kelompok militan tersebut di selatan negara itu. Taliban sekarang menguasai sekitar sepertiga dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan.
"Sangat mengganggu dan bisa merupakan kejahatan perang," kata Kedubes AS dalam komentarnya di Twitter soal laporan eksekusi terhadap para tentara tersebut.
"Jangan hapus pencapaian hak asasi manusia Afghanistan selama 20 tahun terakhir," lanjut Kedubes Amerika, seperti dikutip CBS News, Jumat (13/8/2021).
Pasukan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya terus melanjutkan persiapan untuk menarik diri sepenuhnya dari negara itu setelah dua dekade perang.
Sedangkan para pemimpin Taliban telah secara terbuka berjanji untuk bermurah hati dalam kemenangan, meyakinkan pejabat pemerintah, pasukan dan rakyat Afghanistan bahwa mereka tidak perlu takut karena petak negara yang semakin besar jatuh di bawah kendali mereka.
Namun warga Afghanistan yang membanjiri Kabul dan mereka yang masih berada di wilayah yang dikuasai Taliban mengatakan mereka telah menyaksikan serangan tak beralasan terhadap warga sipil dan eksekusi tentara yang ditangkap.
Selain itu, kata mereka, komandan Taliban telah menuntut masyarakat menyerahkan perempuan yang belum menikah untuk menjadi “istri” bagi milisi mereka. Menurut kelompok hak asasi manusia, itu merupakan bentuk kekerasan seksual.
Sementara itu, seorang juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, membantah bahwa kelompok itu telah membunuh tahanan. Dia mengatakan tindakan seperti itu akan melanggar prinsip-prinsipnya.