Taliban Eksekusi Wanita Muda Afghanistan karena Berpakaian Ketat

Senin, 09 Agustus 2021 - 08:10 WIB
loading...
Taliban Eksekusi Wanita Muda Afghanistan karena Berpakaian Ketat
Para milisi bersenjata kelompok Taliban di Afghanistan. Foto/REUTERS/Stringer/File Photo
A A A
MAZARE SHARIF - Seorang wanita muda di Afghanistan dieksekusi dengan cara ditembak mati oleh kelompok Taliban . Menurut polisi setempat, korban dibunuh karena mengenakan pakaian ketat.

Polisi mengatakan korban diserang setelah dia meninggalkan rumahnya dan hendak naik kendaraan untuk melakukan perjalanan ke Ibu Kota Provinsi Balkh, Mazar-e Sharif. Dia mengenakan burqa, kerudung yang menutupi wajah dan tubuh, pada saat serangan terjadi.



Adil Shah Adil, juru bicara polisi di Balkh, mengatakan bahwa korban bernama Nazanin dan dia berusia 21 tahun.

Menurutnya, alasan lain bahwa korban dieksekusi kelompok Taliban adalah karena bepergian tanpa ditemani oleh seorang kerabat laki-lakinya.

Nazanin ditembak mati di desa Samar Qandian, yang sudah dikendalikan oleh kelompok Taliban.

Kepala polisi Balkh, Zialuhaq Toofan, kepada Radio Azadi RFE/RL pada 3 Agustus juga mengonfirmasi pembunuhan brutal tersebut.



Sementara itu, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid membantah bahwa milisi kelompoknya telah mengeksekusi wanita muda. Menurutnya, Taliban sedang menyelidiki serangan itu.

Selama pemerintahannya tahun 1996-2001, Taliban menolak hak anak perempuan untuk bersekolah, dan perempuan tidak diizinkan bekerja di luar rumah. Wanita harus mengenakan burqa dan dikawal oleh kerabat pria saat pergi ke luar.

Laporan lain dari Mail on Sunday menyebutkan bahwa setiap kali para milisi ekstremis merebut kota atau distrik baru di Afghanistan, mereka mengeluarkan perintah melalui pengeras suara masjid setempat agar nama istri dan janda dari semua pejabat pemerintah dan polisi setempat diserahkan.

"Kelompok itu telah mengumpulkan ratusan wanita muda untuk dinikahkan dengan militan mereka sebagai 'barang rampasan perang'," kata kata penduduk dan pejabat setempat yang berbicara dalam kondisi anonim demi keselamatan mereka.

Keluarga yang takut akan kemajuan Taliban telah mengirim perempuan dan anak perempuan ke daerah yang lebih aman, termasuk ke Ibu Kota Afghanistan; Kabul, untuk mencegah mereka dibawa pergi.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)