Bomber AS Mulai ‘Hujani’ Taliban Afghanistan dengan Bom
loading...
A
A
A
KABUL - Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan misi tempurnya di Afghanistan. Bomber tersebut melancarkan serangan terhadap basis Taliban di provinsi Jawzan.
Dijuluki "stratofortress", B-52 yang telah diterbangkan Angkatan Udara AS sejak 1950-an adalah salah satu aset utamanya, yang mampu melakukan penghancuran besar-besaran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Fawad Aman, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (8/8/2021), menuturkan bahwa serangan itu dilancarkan semalam.
“Perkumpulan anggota Taliban menjadi target B-52 di kota kota Shebergan, provinsi Jawzjan. Para teroris telah menderita banyak korban akibat serangan udara Angkatan Udara AS,” ucapnya.
Serangan itu sendiri dimaksudkan untuk meredam kemajuan yang dicapai Taliban. Seperti diketahui, Taliban pada umat mengklaim menguasai ibu kota provinsi pertama sejak penarikan pasukan Barat setelah merebut Zaranj di provinsi barat daya Nimroz.
Taliban juga diketahui telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.
Dijuluki "stratofortress", B-52 yang telah diterbangkan Angkatan Udara AS sejak 1950-an adalah salah satu aset utamanya, yang mampu melakukan penghancuran besar-besaran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Fawad Aman, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (8/8/2021), menuturkan bahwa serangan itu dilancarkan semalam.
“Perkumpulan anggota Taliban menjadi target B-52 di kota kota Shebergan, provinsi Jawzjan. Para teroris telah menderita banyak korban akibat serangan udara Angkatan Udara AS,” ucapnya.
Serangan itu sendiri dimaksudkan untuk meredam kemajuan yang dicapai Taliban. Seperti diketahui, Taliban pada umat mengklaim menguasai ibu kota provinsi pertama sejak penarikan pasukan Barat setelah merebut Zaranj di provinsi barat daya Nimroz.
Taliban juga diketahui telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.
(ian)