Tolak Vaksin karena Merasa Bugar, Binaragawan Inggris Meninggal Akibat Covid-19
loading...
A
A
A
LONDON - John Eyers, seorang praktisi kesehatan dan juga binaragawan asal Inggris meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19. Eyers meninggal dunia karena komplikasi yang dipicu oleh virus tersebut.
Saudara kembar Eyers, Jenny McCann mengatakan, kembarannya terinfeksi Covid-19 sebulan lalu dan sebelum terpapar, dia menolak untuk divaksinasi karena “meremehkan” Covid-19.
Menurut McCann, kembaranya mengalami kegagalan organ, sebagai dampak dari infeksi Covid-19 setelah dirawat di rumah sakit. Menurut wanita berusia 42 tahun itu, Eyers telah menjalani semua pengobatan dan juga telah diberikan ventilator.
“Kembaran saya yang berusia 42 tahun meninggal karena Covid-19 minggu lalu. Dia meninggal tepat empat minggu setelah dites positif. Dia adalah orang yang paling bugar dan paling sehat yang saya kenal. Dia mendaki pegunungan Welsh dan berkemah di alam liar empat minggu sebelum kematiannya," kata McCann.
“Dia telah diberikan obat. Pihak rumah sakit telah melakukan semua yang mereka bisa. Pada akhirnya infeksi Covid-19 dan kegagalan organ merenggut nyawanya,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (8/8/2021).
Wanita yang tinggal di London itu mengatakan, saudaranya itu menolak untuk divaksin. Alasannya, papar McCann, karena Eyers merasa sangat bugar dan sehat, dan merasa meski terpapar Covid-19, itu tidak akan terlalu berdampak pada dirinya.
“Dia pikir jika dia tertular Covid-19, dia akan baik-baik saja. Dia pikir dia akan mengalami gejala ringan. Dia tidak ingin vaksin masuk ke dalam tubuhnya,” ujarnya.
McCann mengaku, beberapa hari sebelum saudaranya dilarikan ke rumah sakit, dia dan Eyers sempat berdebat mengenai vaksin. Menurut McCann, Eyers akhirnya mengaku menyesal telah menolak sarannya untuk melakukan vaksinasi.
“Sebelum ventilator ditempatkan pada dirinya, dia mengatakan kepada konsultannya bahwa dia berharap dia telah divaksinasi. Bahwa dia berharap dia mendengarkan perkataan saya,” tukasnya.
Saudara kembar Eyers, Jenny McCann mengatakan, kembarannya terinfeksi Covid-19 sebulan lalu dan sebelum terpapar, dia menolak untuk divaksinasi karena “meremehkan” Covid-19.
Menurut McCann, kembaranya mengalami kegagalan organ, sebagai dampak dari infeksi Covid-19 setelah dirawat di rumah sakit. Menurut wanita berusia 42 tahun itu, Eyers telah menjalani semua pengobatan dan juga telah diberikan ventilator.
“Kembaran saya yang berusia 42 tahun meninggal karena Covid-19 minggu lalu. Dia meninggal tepat empat minggu setelah dites positif. Dia adalah orang yang paling bugar dan paling sehat yang saya kenal. Dia mendaki pegunungan Welsh dan berkemah di alam liar empat minggu sebelum kematiannya," kata McCann.
“Dia telah diberikan obat. Pihak rumah sakit telah melakukan semua yang mereka bisa. Pada akhirnya infeksi Covid-19 dan kegagalan organ merenggut nyawanya,” sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (8/8/2021).
Wanita yang tinggal di London itu mengatakan, saudaranya itu menolak untuk divaksin. Alasannya, papar McCann, karena Eyers merasa sangat bugar dan sehat, dan merasa meski terpapar Covid-19, itu tidak akan terlalu berdampak pada dirinya.
“Dia pikir jika dia tertular Covid-19, dia akan baik-baik saja. Dia pikir dia akan mengalami gejala ringan. Dia tidak ingin vaksin masuk ke dalam tubuhnya,” ujarnya.
McCann mengaku, beberapa hari sebelum saudaranya dilarikan ke rumah sakit, dia dan Eyers sempat berdebat mengenai vaksin. Menurut McCann, Eyers akhirnya mengaku menyesal telah menolak sarannya untuk melakukan vaksinasi.
“Sebelum ventilator ditempatkan pada dirinya, dia mengatakan kepada konsultannya bahwa dia berharap dia telah divaksinasi. Bahwa dia berharap dia mendengarkan perkataan saya,” tukasnya.
(ian)