Gaji Tidak Full, Buruh Bangunan Hancurkan Properti dengan Ekskavator
loading...
A
A
A
Setelah merusak, pekerja bangunan yang berubah menjadi perusak itu masuk ke mobilnya dan pergi begitu saja. Kemudian, Matija P. menyerahkan diri dan menyatakan bahwa ledakan kemarahannya disebabkan oleh gajinya ditahan karena ada beberapa kesalahan.
Laporan media lokal bersikeras bahwa Matija P. tidak mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan. Polisi juga tidak menemukan alasan untuk menahannya.
Polisi setempat dalam pernyataan mengatakan sedikitnya 30 apartemen rusak dalam insiden itu. Kerugian yang ditimbulkan kepada pemilik bangunan berjumlah sekitar Rp8,5 miliar. Petugas polisi juga harus menutup area tersebut untuk menghindari kemungkinan kerusakan tabung gas.
Pengembang properti, Ingo Fangerow, menegaskan bahwa kontraktor telah menerima pembayarannya. Fangerow mengakui, bagaimanapun, bahwa dia telah menahan 1,5% dari jumlah total sekitarRp68,6 miliardengan alasan beberapa "cacat individu" dalam konstruksi.
Matija P. hampir tidak bisa berharap sekarang untuk mendapatkan imbalan atas usahanya. Jika dia tidak berakhir di penjara Jerman, dia mungkin akan menghadapi denda yang besar untuk kerusakan properti.
Lihat Juga: Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman
Laporan media lokal bersikeras bahwa Matija P. tidak mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan. Polisi juga tidak menemukan alasan untuk menahannya.
Polisi setempat dalam pernyataan mengatakan sedikitnya 30 apartemen rusak dalam insiden itu. Kerugian yang ditimbulkan kepada pemilik bangunan berjumlah sekitar Rp8,5 miliar. Petugas polisi juga harus menutup area tersebut untuk menghindari kemungkinan kerusakan tabung gas.
Pengembang properti, Ingo Fangerow, menegaskan bahwa kontraktor telah menerima pembayarannya. Fangerow mengakui, bagaimanapun, bahwa dia telah menahan 1,5% dari jumlah total sekitarRp68,6 miliardengan alasan beberapa "cacat individu" dalam konstruksi.
Matija P. hampir tidak bisa berharap sekarang untuk mendapatkan imbalan atas usahanya. Jika dia tidak berakhir di penjara Jerman, dia mungkin akan menghadapi denda yang besar untuk kerusakan properti.
Lihat Juga: Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman
(ian)