Demonstrasi Skala Besar Bisa Perpanjang Waktu Lockdown di Australia

Minggu, 25 Juli 2021 - 19:48 WIB
loading...
Demonstrasi Skala Besar Bisa Perpanjang Waktu Lockdown di Australia
Perdana Menteri Negara Bagian NSW, Gladys Berejiklian menuturkan bahwa demonstrasi skala besar di Sydney bisa membuat waktu lockdown yang lebih panjang. Foto/REUTERS
A A A
SYDNEY - Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales (NSW), Gladys Berejiklian menuturkan bahwa demonstrasi skala besar di Sydney bisa membuat waktu lockdown yang lebih panjang. Negara bagian paling padat di Australia i tu kini tengah direpotkan oleh varian Delta.

Ribuan pengunjuk rasa anti-lockdown,banyak dari mereka tidak memakai masker,berbaris di kawasan Central Business District (CBD) Sydney, kemarin. Foto-foto yang mengejutkan menunjukkan para pengunjuk rasa berkerumun bersama-sama saat mereka berjalan di jalan utama Broadway menuju pusat kota, memegang rambu-rambu dan menghentikan lalu lintas.

Gladys mengatakan, dia merasa jijik dengan aksi demonstrasi tersebut. Dia mengatakan, aksi demonstrasi ini bisa membuat semua kemajuan yang dicapai akan sia-sia.

"Sehubungan dengan protes kemarin, dapatkah saya mengatakan betapa jijiknya saya. Itu menghancurkan hati saya. Saya berharap itu tidak akan menjadi kemunduran, tapi bisa jadi," ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (25/7/2021).

Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, yang terus mendapatkan kritik karena program vaksinasi yang lambat, mengatakan lebih banyak pasokan vaksin tidak akan memastikan NSW keluar dari penguncian. Tetapi, jelasnya, yang dibutuhkan adalah penguncian yang efektif dan ditegakkan dengan benar.

"Biar saya perjelas - tidak ada alternatif selain penguncian di NSW untuk mengendalikan ini. Tidak ada peluru ajaib lain yang akan melakukan itu. Demonstrasi di Sydney Sydney sembrono dan merugikan diri sendiri," ucapnya.

Menteri Kepolisian NSW, David Elliott, sebelumnya turut mengecam aksi demonstrasi itu, karena dinilai dilakukan di waktu yang tidak tepat, yakni saat jumlah kasus infeksi Covid-19 di wilayah itu sedang mengalami peningkatan. Elliott mencap para demonstran sebagai kelompok "orang bodoh yang egois".
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)