Lagi, Tes Kejut Kapal Induk Tercanggih AS Picu Gempa Bumi

Sabtu, 17 Juli 2021 - 21:11 WIB
loading...
A A A
Bahkan dengan tes kejut yang sedang berlangsung, empat elevator senjata kapal masih tetap rusak, meskipun ada jaminan dari Laksamana Muda James Downey, pejabat eksekutif program Angkatan Laut untuk kapal induk, bahwa masalah tersebut akan diselesaikan pada bulan April.

Dengan elevator yang masih belum berfungsi pada Juni lalu, Ford terpaksa memulai tes sebagai kapal yang tidak lengkap, kehilangan kesempatan langka untuk menghadapi kondisi dunia nyata yang sepenuhnya utuh.

Seorang juru bicara Angkatan Laut mengatakan pada bulan Mei bahwa lift harus disertifikasi setelah uji kejut, tetapi tetap mencatat bahwa mereka akan dalam kondisi material yang sesuai untuk melakukan uji coba kejut kapal dalam kondisi aman sepenuhnya.



Selain masalah teknis dan pembengkakan biaya, proyek tersebut telah menghadapi kritik dari para pencinta lingkungan yang berpendapat bahwa ledakan itu akan membahayakan kehidupan laut meskipun Angkatan Laut AS menjamin bahwa efeknya akan minimal.

Sementara militer menyatakan bahwa tes akan dilakukan dalam jadwal yang sempit yang sesuai dengan persyaratan mitigasi lingkungan dan juga menugaskan tim khusus untuk mempelajari efek potensial pada satwa liar laut, beberapa aktivis mengatakan ukuran ledakan dapat menimbulkan kerusakan pada lingkungan, seperti yang dikatakan oleh Michael Jasny dari Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam (NRDC).

“Pemodelan Angkatan Laut sendiri menunjukkan bahwa beberapa spesies mamalia laut yang lebih kecil diperkirakan akan mati dalam jarak 1-2 km dari ledakan, dan bahwa beberapa spesies mamalia laut akan menderita cedera termasuk kehilangan pendengaran hingga 10 km dari ledakan. Itu memberi gambaran tentang kekuatan bahan peledak yang sedang kita bicarakan,” katanya tentang bom seberat 40.000 pon yang digunakan dalam percobaan pertama.

Jasny menggambarkan latihan itu sebagai "kotak hitam" karena kurangnya informasi yang dikeluarkan oleh Angkatan Laut.

"Kami tidak tahu seberapa teliti lokasi ledakan itu dipilih, dan kami tidak tahu seberapa efektif pemantauan itu sebelum ledakan, jadi sulit untuk menaruh kepercayaan besar pada keselamatan kehidupan laut,” ujar Jasny mengungkapkan alasannya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)