Warga Turun ke Jalan karena Kekurangan Air, Dibalas Tembakan Oleh Polisi Iran

Jum'at, 16 Juli 2021 - 18:59 WIB
loading...
A A A
Provinsi Khuzestan adalah rumah bagi etnis Arab yang mengeluhkan diskriminasi oleh teokrasi Syiah Iran.

Separatis Arab telah lama beroperasi di Khuzestan, yang coba direbut oleh diktator Irak Saddam Hussein dalam perangnya tahun 1980-an dengan Iran. Mereka telah meledakkan jaringan pipa minyak di masa lalu dan telah disalahkan atas sejumlah serangan termasuk serangan pada 2018 saat parade militer yang menewaskan sedikitnya 25 orang di Ahvaz.

Di masa lalu, kekhawatiran kekurangan air telah mengirim demonstran yang marah ke jalan-jalan di Iran. Saat ini, Iran telah menghadapi pemadaman bergilir selama berminggu-minggu di mana sebagian karena apa yang digambarkan pihak berwenang sebagai kekeringan yang melanda negara itu. Curah hujan telah menurun hampir 50 persen pada tahun lalu, meninggalkan bendungan dengan persediaan air yang berkurang untuk bahan bakar negara.



Protes di provinsi Khuzestan terjadi ketika Iran berjuang melalui gelombang infeksi dalam pandemi virus Corona dan ketika ribuan pekerja di industri minyaknya melancarkan pemogokan untuk upah dan kondisi yang lebih baik.

Ekonomi Iran juga telah berjuang di bawah sanksi Amerika Serikat (AS) sejak keputusan Presiden Donald Trump untuk secara sepihak menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia pada 2018, menghancurkan nilai mata uang rial Iran.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1259 seconds (0.1#10.140)