Kasus Presiden Moise Ditembak Mati: Libatkan Bos Paspampres Haiti, Begini Plotnya
loading...
A
A
A
PORT-AU-PRINCE - Kepala pasukan pengamanan presiden (Paspampres) Haiti dan tiga anggotanya ditangkap polisi karena terlibatdalam pembunuhan brutal Presiden Jovenel Moise . Presiden Haiti tersebut ditembak mati oleh sekelompok tentara bayaran asing yang menyerbu kediamannya pada 7 Juli lalu.
Penangkapan kepala Paspampres dan tiga anggotanya itu disampaikan Kepala Polisi Nasional Haiti, Leon Charles. Dia juga mengungkap bahwa pembunuhan terhadap presiden Moise direncanakan di negara tetangga; Republik Dominika.
Selama serangan mengerikan di kediaman Moise di Port-au-Prince dini hari pada 7 Juli lalu, para anggota paspampres tidak ada yang cedera. Hal itulah yang memicu kecurigaan bahwa rencana pembunuhan itu merupakan pekerjaan orang dalam.
Sementara itu, sebuah foto yang beredar di media sosial mengidentifikasi dua tersangka— keduanya kemudian ditangkap—bertemu dengan mantan senator oposisi Haiti Joel John Joseph, yang sedang diburu oleh polisi.
Charles mengatakan foto itu itu diambil saat ketiganya berada di Ibu Kota Dominika merencanakan untuk membunuh Moise, yang tubuhnya ditemukan penuh dengan peluru.
"Mereka bertemu di sebuah hotel di Santo Domingo," kata Charles kepada wartawan yang dilansir AFP, Jumat (16/7/2021). “Di sekeliling meja ada arsitek plot, tim rekrutmen teknis, dan grup keuangan," katanya lagi.
“Beberapa orang dalam foto telah ditangkap, seperti Dr Christian Emmanuel Sanon dan James Solages,” imbuh Charles.
Pembunuhan itu, yang terjadi selama periode kekerasan geng yang meningkat dan ketidakstabilan politik, telah menjerumuskan Haiti ke dalam kebingungan dan menimbulkan kekhawatiran akan ledakan kasus COVID-19.
Pihak berwenang di Port-au-Prince telah meminta bantuan militer dari Amerika Serikat di tengah krisis, tetapi Presiden Joe Biden pada hari Kamis mengesampingkan pengiriman pasukan AS ke Haiti, dengan mengatakan itu “tidak ada dalam agenda", meskipun keamanan akan ditingkatkan di kedutaan AS.
Penangkapan kepala Paspampres dan tiga anggotanya itu disampaikan Kepala Polisi Nasional Haiti, Leon Charles. Dia juga mengungkap bahwa pembunuhan terhadap presiden Moise direncanakan di negara tetangga; Republik Dominika.
Selama serangan mengerikan di kediaman Moise di Port-au-Prince dini hari pada 7 Juli lalu, para anggota paspampres tidak ada yang cedera. Hal itulah yang memicu kecurigaan bahwa rencana pembunuhan itu merupakan pekerjaan orang dalam.
Sementara itu, sebuah foto yang beredar di media sosial mengidentifikasi dua tersangka— keduanya kemudian ditangkap—bertemu dengan mantan senator oposisi Haiti Joel John Joseph, yang sedang diburu oleh polisi.
Charles mengatakan foto itu itu diambil saat ketiganya berada di Ibu Kota Dominika merencanakan untuk membunuh Moise, yang tubuhnya ditemukan penuh dengan peluru.
"Mereka bertemu di sebuah hotel di Santo Domingo," kata Charles kepada wartawan yang dilansir AFP, Jumat (16/7/2021). “Di sekeliling meja ada arsitek plot, tim rekrutmen teknis, dan grup keuangan," katanya lagi.
“Beberapa orang dalam foto telah ditangkap, seperti Dr Christian Emmanuel Sanon dan James Solages,” imbuh Charles.
Pembunuhan itu, yang terjadi selama periode kekerasan geng yang meningkat dan ketidakstabilan politik, telah menjerumuskan Haiti ke dalam kebingungan dan menimbulkan kekhawatiran akan ledakan kasus COVID-19.
Pihak berwenang di Port-au-Prince telah meminta bantuan militer dari Amerika Serikat di tengah krisis, tetapi Presiden Joe Biden pada hari Kamis mengesampingkan pengiriman pasukan AS ke Haiti, dengan mengatakan itu “tidak ada dalam agenda", meskipun keamanan akan ditingkatkan di kedutaan AS.