'Presiden Haiti Jovenel Moise Dibunuh oleh Agen Keamanannya Sendiri...'

Sabtu, 10 Juli 2021 - 14:39 WIB
loading...
Presiden Haiti Jovenel...
Para petugas polisi bersenjata Haiti siaga di sekitar kediaman Presiden Jovonel Moise setelah pembunuhannya, di Port-au-Prince, Haiti, 7 Juli 2021. Foto/REUTERS/Estailove St-Val
A A A
PORT-AU-PRINCE - Spekulasi tentang siapa dalang pembunuhan Presiden Republik Haiti Jovenel Moise menggelinding bak bola liar. Mantan senator setempat mengeklaim presiden dibunuh oleh agen keamanannya sendiri, dan para tentara bayaran asing hanya dikontrak atau disewa.

Presiden Moise ditembak mati oleh sekelompok tentara bayaran asing di kediamannya pada Rabu pagi lalu. Korban diterjang 12 peluru kaliber tinggi, di mana bola mata kirinya pecah.



Polisi mengatakan sebanyak 28 orang, terdiri dari warga Kolombia dan Amerika Serikat (AS) terlibat. Sebagian besar dari mereka adalah mantan tentara militer Kolombia. Tujuh tersangka ditembak mati oleh polisi dalam baku tembak setelah pembunuhan dan sebagian masih buron.

Dalang dan motif pembunuhan belum diungkap polisi meski serangan itu telah berlangsung beberapa hari. Spekulasi tentang dalang pembunuhan telah menambah kebingungan publik yang bertanya-tanya sekaligus marah tentang invasi tentara bayaran asing.

"Presiden Republik, Jovenel Moise, dibunuh oleh agen keamanannya," kata mantan senator Haiti Steven Benoit dalam wawancara dengan radio Magik9, hari Jumat.

"Bukan orang Kolombia yang membunuhnya. Mereka dikontrak oleh negara Haiti," katanya lagi.

Sementara itu, pemerintah Haiti telah meminta AS dan PBB untuk mengirim tentara untuk membantu mengamankan pelabuhan, bandara, dan situs strategis lainnya di negara itu. Pemerintah khawatir negara itu akan dilanda kerusuhan setelah pembunuhan brutal yang dialamiPresiden Moise.

Amerika Serikat telah mengatakan akan mengirim agen Biro Investigasi Federal (FBI) dan agen lainnya ke Port-au-Prince, dua hari setelah Moise dibunuh secara brutal di kediamannya. Pembunuhan itu membuka kekosongan kekuasaan di negara Karibia yang miskin tersebut.

"Setelah pembunuhan itu, kami pikir tentara bayaran dapat menghancurkan beberapa infrastruktur untuk menciptakan kekacauan di negara ini. Selama percakapan dengan Menteri Luar Negeri AS dan PBB, kami mengajukan permintaan ini," kata Menteri Pemilu Haiti Mathias Pierre kepada AFP yang dilansir Sabtu (10/7/2021).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Senjata Rusia yang...
3 Senjata Rusia yang Paling Ditakuti oleh Militer Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved