Gentarkan Musuh, Turki dan Azerbaijan Gelar Latihan Militer Bersama
loading...
A
A
A
BAKU - Tentara Turki dan Azerbaijan memulai latihan militer bersama pada Senin (28/6) di Baku. Pengumuman itu diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Azerbaijan.
"Latihan taktis tembakan peluru aktif bersama ‘Mustafa Kemal Ataturk 2021’ diadakan sejalan dengan kesepakatan kerja sama militer bilateral,” ungkap pernyataan Kemhan Azerbaijan.
Dia menjelaskan, "Tujuan utama dari latihan yang diadakan dengan partisipasi prajurit Azerbaijan dan Turki adalah meningkatkan interoperabilitas antara unit tentara kedua negara selama operasi tempur, untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan militer para komandan, serta kemampuan mereka mengendalikan unit militer."
Latihan akan berlangsung hingga 30 Juni, dan melibatkan hingga 600 personel militer, 40 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 20 artileri dan mortir berbagai kaliber, tujuh helikopter tempur dan transportasi, tiga kendaraan udara tak berawak untuk berbagai tujuan, serta 50 kendaraan otomatis.
Pada 15 Juni, Turki dan Azerbaijan menandatangani Deklarasi Shusha, pakta yang berfokus pada kerja sama pertahanan dan pembentukan rute transportasi baru.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bertemu di kota bersejarah Shusha, yang dibebaskan musim gugur lalu dari hampir 30 tahun pendudukan Armenia.
Deklarasi tersebut menegaskan upaya bersama kedua tentara menghadapi ancaman asing, dan untuk restrukturisasi dan modernisasi angkatan bersenjata mereka.
Turki adalah pendukung utama Azerbaijan selama 44 hari konflik Karabakh tahun lalu antara Azerbaijan dan Armenia.
Konflik meletus pada September dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November.
Gencatan senjata itu membuat Armenia menyerahkan wilayah yang telah didudukinya selama hampir tiga dekade.
"Latihan taktis tembakan peluru aktif bersama ‘Mustafa Kemal Ataturk 2021’ diadakan sejalan dengan kesepakatan kerja sama militer bilateral,” ungkap pernyataan Kemhan Azerbaijan.
Dia menjelaskan, "Tujuan utama dari latihan yang diadakan dengan partisipasi prajurit Azerbaijan dan Turki adalah meningkatkan interoperabilitas antara unit tentara kedua negara selama operasi tempur, untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan militer para komandan, serta kemampuan mereka mengendalikan unit militer."
Latihan akan berlangsung hingga 30 Juni, dan melibatkan hingga 600 personel militer, 40 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 20 artileri dan mortir berbagai kaliber, tujuh helikopter tempur dan transportasi, tiga kendaraan udara tak berawak untuk berbagai tujuan, serta 50 kendaraan otomatis.
Pada 15 Juni, Turki dan Azerbaijan menandatangani Deklarasi Shusha, pakta yang berfokus pada kerja sama pertahanan dan pembentukan rute transportasi baru.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bertemu di kota bersejarah Shusha, yang dibebaskan musim gugur lalu dari hampir 30 tahun pendudukan Armenia.
Deklarasi tersebut menegaskan upaya bersama kedua tentara menghadapi ancaman asing, dan untuk restrukturisasi dan modernisasi angkatan bersenjata mereka.
Turki adalah pendukung utama Azerbaijan selama 44 hari konflik Karabakh tahun lalu antara Azerbaijan dan Armenia.
Konflik meletus pada September dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November.
Gencatan senjata itu membuat Armenia menyerahkan wilayah yang telah didudukinya selama hampir tiga dekade.
(sya)