Milisi Irak yang didukung Iran Mengancam Balas Dendam setelah Serangan AS

Senin, 28 Juni 2021 - 22:01 WIB
loading...
Milisi Irak yang didukung...
Pasukan paramiliter Irak menunjukkan persenjataan. Foto/REUTERS
A A A
BAGHDAD - Milisi yang didukung Iran , Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), mengancam akan membalas serangan udara Amerika Serikat (AS) di fasilitas mereka. Lima gerilyawan tewas dalam serangan itu.

PMF mengatakan serangan itu mengakibatkan "martir" sekelompok pejuang "heroik". "Kami akan tetap menjadi tameng membela bangsa kita tercinta, dan kami sepenuhnya siap untuk merespons dan membalas dendam," papar pernyataan PMF.

Serangan itu menargetkan dua fasilitas di Suriah dan satu fasilitas di Irak, yang dilaporkan digunakan milisi, termasuk Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid Al-Shuhada.



Menurut pernyataan Departemen Pertahanan AS, "Target dipilih karena fasilitas ini digunakan milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak."



“Serangan itu, membuktikan komitmen Presiden Joe Biden untuk melindungi personel AS,” papar dia.



Serangan Washington pada target PMF terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan dengan Baghdad karena serangan milisi di pangkalan militer AS dan Kedutaan Besar AS di Zona Hijau ibu kota.

Pemerintah Irak berada di bawah tekanan yang signifikan untuk memaksa milisi mengakhiri serangan mereka dan mengendalikan mereka.

Sejauh ini, mereka gagal melakukan ini, seperti yang terlihat dalam penyerbuan milisi ke Baghdad dan Zona Hijau awal bulan ini setelah seorang pemimpin PMF ditangkap.

Meskipun secara resmi bagian dari angkatan bersenjata Irak, PMF sebagian besar beroperasi secara independen dan dengan kontrol dan dukungan yang signifikan dari Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Menurut laporan baru-baru ini, Teheran juga telah melatih beberapa milisi tersebut dalam bentuk peperangan tingkat lanjut seperti pengoperasian dan pengawasan UAV.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)