Reaktor Nuklir Bocor, China Sebut Tingkat Radiasi Normal
loading...
A
A
A
BEIJING - China mengatakan bahwa tingkat radiasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Taishan normal. Hal ini menyusul laporan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang menilai kebocoran yang dilaporkan di fasilitas tersebut.
"Tidak ada kelainan di lingkungan radiasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir. Keamanannya terjamin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam jumpa pers di Beijing, seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/6/2021).
Sebelumnya dilaporkan bahwa perusahaan Prancis yang membantu mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di provinsi Guangdong selatan telah memperingatkan Washington tentang ancaman radiologi yang akan segera terjadi.
Peringatan itu termasuk tuduhan bahwa otoritas keamanan China menaikkan batas yang dapat diterima untuk deteksi radiasi di luar pabrik untuk menghindari penutupan, menurut surat dari perusahaan Prancis Framatome kepada Departemen Energi AS, yang diperoleh CNN.
Menanggapi laporan itu, Zhao mengatakan pabrik Taishan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan teknis.
"China sangat mementingkan keselamatan nuklir dan telah membentuk sistem pengawasan keselamatan nuklir yang sejalan dengan standar internasional dan kondisi nasional," ujarnya.
"Pembangkit listrik tenaga nuklir China sampai sekarang telah mempertahankan catatan operasi yang baik. Tidak ada insiden yang mempengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Namun, Zhao menolak untuk menjawab pertanyaan lanjutan mengenai bahasa Framatome dalam peringatannya kepada pejabat AS, khususnya, penggunaan istilah "ancaman radiologis segera", dan menduga pihak berwenang China telah menaikkan batas radiasi yang dapat diterima untuk pembangkit dan daerah sekitar.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya hari Minggu, pemilik pabrik juga menyatakan bahwa pembacaan lingkungan untuk fasilitas dan daerah sekitarnya "normal."
"Tidak ada kelainan di lingkungan radiasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir. Keamanannya terjamin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam jumpa pers di Beijing, seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/6/2021).
Sebelumnya dilaporkan bahwa perusahaan Prancis yang membantu mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di provinsi Guangdong selatan telah memperingatkan Washington tentang ancaman radiologi yang akan segera terjadi.
Peringatan itu termasuk tuduhan bahwa otoritas keamanan China menaikkan batas yang dapat diterima untuk deteksi radiasi di luar pabrik untuk menghindari penutupan, menurut surat dari perusahaan Prancis Framatome kepada Departemen Energi AS, yang diperoleh CNN.
Menanggapi laporan itu, Zhao mengatakan pabrik Taishan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan teknis.
"China sangat mementingkan keselamatan nuklir dan telah membentuk sistem pengawasan keselamatan nuklir yang sejalan dengan standar internasional dan kondisi nasional," ujarnya.
"Pembangkit listrik tenaga nuklir China sampai sekarang telah mempertahankan catatan operasi yang baik. Tidak ada insiden yang mempengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Namun, Zhao menolak untuk menjawab pertanyaan lanjutan mengenai bahasa Framatome dalam peringatannya kepada pejabat AS, khususnya, penggunaan istilah "ancaman radiologis segera", dan menduga pihak berwenang China telah menaikkan batas radiasi yang dapat diterima untuk pembangkit dan daerah sekitar.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya hari Minggu, pemilik pabrik juga menyatakan bahwa pembacaan lingkungan untuk fasilitas dan daerah sekitarnya "normal."