SIPRI: 2.000 Senjata Nuklir Dunia dalam Siaga Tinggi

Senin, 14 Juni 2021 - 15:39 WIB
loading...
A A A
Lebih lanjut, laporan SIPRI menyebutkan bahwa tujuh negara pemilik senjata nuklir lainnya juga sedang mengembangkan atau menyebarkan sistem senjata baru atau telah mengumumkan rencana untuk melakukannya.

Misalnya, Inggris meninjau kebijakan keamanannya pada Maret 2021, dan membalikkan kebijakan sebelumnya untuk mengurangi persenjataan nuklir negara itu. Inggris malah menaikkan plafon yang direncanakan untuk senjata nuklir dari 180 unit menjadi maksimum 260 unit.

China berada di tengah-tengah modernisasi yang signifikan dan perluasan persediaan senjata nuklirnya. India dan Pakistan juga terindikasi memperluas persenjataan nuklir mereka.



Korea Utara dilaporkan akan melanjutkan pengembangan program nuklir militernya meskipun ada dua pertemuan bersejarah perlucutan senjata dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump.

Oleh karena itu, kata para pakar SIPRI, kemungkinan suatu negara menggunakan senjata nuklir dalam perang telah meningkat.

“Semua ini menunjukkan bahwa jalan sedang dibuka untuk potensi penggunaan senjata nuklir. Kami percaya bahwa risikonya, kemungkinannya meningkat. Kami melihat bahwa negara-negara tidak hanya memperluas persenjataan senjata mereka, tetapi ketika mereka memodernisasi kekuatan mereka, mereka juga menempatkan penekanan yang lebih besar pada senjata nuklir dalam strategi militer mereka," kata Kristensen.

Pada saat yang sama, Kristensen menekankan bahwa situasinya tidak tegang seperti saat Perang Dingin.

Keseluruhan persenjataan dari sembilan negara pemilik senjata nuklir (AS, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara) diperkirakan pada awal tahun 2021 berjumlah 13.080 hulu ledak, turun dari 13.400 unit di awal tahun 2020. Penurunan ini karena senjata nuklir lama telah dibongkar.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)