Nafsu Berkuasa Masih Kuat, Netanyahu Buru 'Para Pengkhianat' di Koalisinya

Kamis, 10 Juni 2021 - 05:05 WIB
loading...
A A A
“Ironisnya, Netanyahu adalah sosok yang memungkinkan hadirnya pemerintahan berikutnya dengan mengesahkan undang-undang baru dan dengan mengakhiri tradisi tidak mengadakan pembicaraan dengan partai-partai Arab,” ungkap Donna Robinson Divine, profesor Studi dan Pemerintahan Yahudi di Smith College pada Al Jazeera.

Dia menambahkan, “Netanyahu membuka jalan bagi pemerintah alternatif untuk mendapatkan kekuasaan. Dia memperkenalkan Undang-Undang Dasar yang memungkinkan perdana menteri alternatif; dia mulai berbicara dengan Mansour Abbas tentang mendukung koalisinya sendiri.”

Permainan Kekuasaan Machiavelli

Ini telah menjadi tema yang berulang dalam politik Israel. Selama bertahun-tahun Netanyahu menggunakan semua jenis kejahatan politik dan permainan kekuasaan Machiavelli untuk tetap menjadi perdana menteri negara itu.

Namun, Israel telah membayarnya dengan mahal. “Secara politik, Israel telah lumpuh. Bahkan tanggung jawab pemerintah yang paling mendasar telah ditunda,” tutur Divine.

“Netanyahu menemukan cara untuk memberlakukan empat pemilu dalam dua tahun di Israel, dengan negara harus beroperasi tanpa anggaran untuk dua tahun terakhir,” papar dia.

Secara sosial, negara ini sangat terpecah, pada dasarnya menjadi kubu pro dan anti-Netanyahu.

Kepala badan keamanan domestik Israel Shin Bet, Nadav Argaman, memperingatkan terjadinya kekerasan politik dan meminta semua yang terlibat untuk melucuti senjata secara lisan.

Tanpa menyebut nama, pernyataan Argaman ditujukan terutama pada Netanyahu dan Likud.

Partai Likud telah secara terbuka menghina anggota Knesset sayap kanan dari koalisi masa depan sebagai pengkhianat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2258 seconds (0.1#10.140)