Nafsu Berkuasa Masih Kuat, Netanyahu Buru 'Para Pengkhianat' di Koalisinya
loading...
A
A
A
Sementara Netanyahu sendiri mengatakan dia mengutuk seruan untuk melakukan kekerasan, dia sepenuhnya menyadari kata-katanya dan dampaknya.
“Netanyahu adalah seorang politisi yang sangat cerdas, banyak membaca dan ahli dalam taktik politik Israel,” ujar Divine.
Kata-katanya dipilih dengan sengaja. Netanyahu berbicara tentang “kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara”, dan bahkan “kecurangan terbesar dalam sejarah demokrasi”.
“Keputusan Bennett memasuki koalisi dengan kelompok kiri dan Arab adalah alasan mengapa orang merasa tertipu dan bereaksi sesuai dengan itu,” ujar Netanyahu.
Retorika Netanyahu menyerupai mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pernyataan pasca pemilu, terutama pada 6 Januari, dengan berbagai kebohongan yang memicu kekerasan politik yang jarang terjadi di negara itu.
“Netanyahu adalah seorang politisi yang sangat cerdas, banyak membaca dan ahli dalam taktik politik Israel,” ujar Divine.
Kata-katanya dipilih dengan sengaja. Netanyahu berbicara tentang “kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara”, dan bahkan “kecurangan terbesar dalam sejarah demokrasi”.
“Keputusan Bennett memasuki koalisi dengan kelompok kiri dan Arab adalah alasan mengapa orang merasa tertipu dan bereaksi sesuai dengan itu,” ujar Netanyahu.
Retorika Netanyahu menyerupai mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pernyataan pasca pemilu, terutama pada 6 Januari, dengan berbagai kebohongan yang memicu kekerasan politik yang jarang terjadi di negara itu.
(sya)