Tikus Cerdas Magawa Pensiun setelah Lima Tahun Memburu Ranjau Darat di Kamboja
loading...
A
A
A
“Meskipun masih dalam kondisi kesehatan yang baik, dia telah mencapai usia pensiun dan jelas mulai melambat. Ini adalah waktunya,” ungkap APPO.
Sementara banyak hewan pengerat dapat dilatih mendeteksi aroma dan akan bekerja pada tugas yang berulang untuk mendapatkan hadiah makanan, APPO memutuskan tikus berkantung raksasa Afrika paling cocok untuk pembersihan ranjau darat karena ukurannya memungkinkan mereka berjalan melintasi ladang ranjau tanpa memicu bahan peledak.
Tikus juga dapat melakukannya jauh lebih cepat daripada manusia. Tikus dapat hidup hingga delapan tahun.
Magawa adalah bagian dari kelompok tikus yang dibiakkan untuk tujuan ini. Dia lahir di Tanzania pada 2014, dan pada 2016, pindah ke kota barat laut Kamboja, Siem Reap, lokasi kuil Angkor yang terkenal.
Di sanalah Magawa memulai karirnya sebagai pelacak bom.
APOPO juga bekerja dengan program di Angola, Zimbabwe dan Mozambik untuk membersihkan jutaan ranjau yang tertinggal dari perang dan konflik.
Lebih dari 60 juta orang di 59 negara terus terancam ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak.
“Pada 2018, ranjau darat dan sisa-sisa perang lainnya menewaskan atau melukai 6.897 orang,” papar pernyataan kelompok itu.
Sementara banyak hewan pengerat dapat dilatih mendeteksi aroma dan akan bekerja pada tugas yang berulang untuk mendapatkan hadiah makanan, APPO memutuskan tikus berkantung raksasa Afrika paling cocok untuk pembersihan ranjau darat karena ukurannya memungkinkan mereka berjalan melintasi ladang ranjau tanpa memicu bahan peledak.
Tikus juga dapat melakukannya jauh lebih cepat daripada manusia. Tikus dapat hidup hingga delapan tahun.
Magawa adalah bagian dari kelompok tikus yang dibiakkan untuk tujuan ini. Dia lahir di Tanzania pada 2014, dan pada 2016, pindah ke kota barat laut Kamboja, Siem Reap, lokasi kuil Angkor yang terkenal.
Di sanalah Magawa memulai karirnya sebagai pelacak bom.
APOPO juga bekerja dengan program di Angola, Zimbabwe dan Mozambik untuk membersihkan jutaan ranjau yang tertinggal dari perang dan konflik.
Lebih dari 60 juta orang di 59 negara terus terancam ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak.
“Pada 2018, ranjau darat dan sisa-sisa perang lainnya menewaskan atau melukai 6.897 orang,” papar pernyataan kelompok itu.
(sya)