Viral! Pasien COVID-19 Meninggal, Dokter di India Dipukuli Massa

Sabtu, 05 Juni 2021 - 10:16 WIB
loading...
Viral! Pasien COVID-19...
Viral video yang memperlihatkan dokter di India dipukuli massa setelah seorang pasien COVID-19 meninggal. Foto/Russia Today
A A A
NEW DELHI - Pihak kepolisian di Assam, India , telah menangkap 24 orang yang secara brutal memukuli seorang dokter setelah kematian seorang pasien virus Corona . Rekaman video dari insiden yang mengejutkan itu viral di dunia maya.

Media India, Indian Express melaporkan, Dr Seuj Kumar Senapati dipukuli dengan sapu, cambuk dan bahkan pispot di sebuah klinik pedesaan di Assam awal pekan ini. Senapati telah ditugaskan untuk bekerja di klinik untuk merawat pasien virus Corona, salah satunya meninggal pada Selasa lalu.

Massa yang menyerang Senapati dilaporkan terdiri dari anggota keluarga dan teman-teman dari pasien yang meninggal.



Rekaman video yang dibagikan di media sosial konon menunjukkan Senapati meringkuk di tanah saat massa yang marah menghujaninya dengan pukulan. Orang yang merekam insiden mengejutkan itu tampaknya berulang kali mengatakan kepada penyerang untuk berhenti, tetapi tidak berhasil.



Dokter kemudian dibawa ke luar, di mana serangan brutal itu terus berlanjut.

Foto yang diposting setelah aksi penyerangan itu menunjukkan tubuh dan wajah Senapati penuh dengan memar dan luka.



"24 pelaku yang terlibat dalam serangan biadab ini telah ditangkap dan secepatnya akan diajukan dakwaan," kata Ketua Menteri Assam, Himanta Biswa Sarma, ketika video itu menjadi viral seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (5/6/2021).

Sarma menambahkan bahwa dia secara pribadi akan memantau penyelidikan insiden ini dan berjanji bahwa keadilan akan ditegakkan.



Assam adalah salah satu negara bagian India yang berpenduduk kurang padat, tetapi masih dilanda COVID-19 . Lebih dari 4.500 kasus baru penyakit itu dilaporkan di sana pada hari Jumat, bersama dengan 54 kematian. Secara keseluruhan, India telah melihat jumlah kasus tertinggi kedua di dunia, 28,6 juta, dan jumlah kematian tertinggi ketiga dengan lebih dari 342.000 nyawa melayang.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1912 seconds (0.1#10.140)