215 Kerangka Anak-anak Pribumi Kanada Ditemukan di Bekas Sekolah

Sabtu, 29 Mei 2021 - 01:46 WIB
loading...
215 Kerangka Anak-anak...
Kamloops Indian Residential School. Foto/ctvnews
A A A
OTTAWA - Komunitas First Nations mengatakan kerangka 215 anak-anak pribumi Kanada telah ditemukan terkubur di bekas sekolah asramadi British Columbia, Kanada . Penemuan ini membuka kembali luka lama yang disebabkan oleh sejarah kolonial Kanada.

Rosanne Casimir, kepala Tk'emlups te Secwepemc, mengumumkan bahwa kerangka jasad anak-anak telah ditemukan di halaman bekas Kamloops Indian Residential School selama akhir pekan. Kerangka anak-anak itu, yang kematiannya dianggap tidak berdokumen, termasuk beberapa yang berusia 3 tahun.

Menurut Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada sekolah di perumahan didanai oleh pemerintah Kanada dan dijalankan oleh gereja-gereja dari tahun 1870-an, dengan sekolah terakhir ditutup pada tahun 1996. Ada lebih dari 130 institusi di seluruh negeri.

Setidaknya 150.000 anak-anak dari kelompok First Nation, Inuit, dan Metis bersekolah di sekolah tersebut, yang berusaha untuk menekan identitas budaya dan agama mereka serta memaksa mereka untuk berasimilasi dengan masyarakat Kristen kulit putih.

Murid-murid — sering kali secara paksa dikeluarkan dari keluarga mereka — menjadi sasaran disiplin yang keras dan kelaparan di sekolah-sekolah asrama, serta pelecehan fisik, emosional dan seksual. Anak-anak dilarang keras berbicara dalam bahasa mereka dan mempraktikkan budaya mereka.



Meskipun jumlah pasti anak-anak yang meninggal di sekolah asrama tidak diketahui, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada telah mengidentifikasi lebih dari 4.100 siswa yang meninggal karena penyakit atau kecelakaan.

Menurut pernyataan Tk'emlups te Secwepemc sisa-sisa kerangka yang ditemukan di Kamloops Indian Residential School ditemukan dengan bantuan spesialis radar penembus tanah.

"Kami mengetahui di komunitas kami bahwa kami dapat memverifikasi," kata Casimir dalam pernyataan itu.

"Sepengetahuan kami, anak-anak yang hilang ini adalah kematian yang tidak berdokumen," sambungnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2666 seconds (0.1#10.140)