Lindungi Taiwan, AS Pernah Berencana Serang China dengan Nuklir

Minggu, 23 Mei 2021 - 07:23 WIB
loading...
Lindungi Taiwan, AS Pernah Berencana Serang China dengan Nuklir
AS pernah berencana menyerang China dengan nuklir untuk melindungi Taiwan. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Perencana militer Amerika Serikat (AS) mendorong serangan nuklir di daratan China untuk melindungi Taiwan dari invasi pasukan Komunis pada 1958. Hal itu terungkap dari sebuah dokumen rahasia yang diposting oleh Daniel Ellsberg dalam "Pentagon Papers".

"Perencana AS juga berasumsi bahwa Uni Soviet akan membantu China dan membalas dengan senjata nuklir - harga yang mereka anggap layak dibayar untuk melindungi Taiwan," menurut dokumen tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times.

Mantan analis militer Ellsberg memposting secara online bagian rahasia dari dokumen sangat rahasia tentang krisis yang baru dibuka sebagian pada tahun 1975.

Ellsberg, sekarang 90 tahun, terkenal dengan bocorannya tahun 1971 ke media AS tentang studi rahasia Pentagon tentang perang Vietnam yang dikenal sebagai Pentagon Papers.



Ellsberg mengatakan kepada New York Times bahwa dia menyalin studi krisis Taiwan yang sangat rahasia pada awal 1970-an, dan merilisnya saat ketegangan meningkat antara Amerika Serikat dan China terkait Taiwan.

Seandainya invasi terjadi, Jenderal Nathan Twining, ketua Kepala Staf Gabungan saat itu, menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan senjata nuklir terhadap pangkalan udara China untuk mencegah kampanye larangan udara yang berhasil, tulis penulis dokumen itu.

"Jika ini tidak menghentikan invasi, maka tidak ada alternatif lain selain melakukan serangan nuklir jauh ke China hingga ke Shanghai," kata dokumen itu, memparafrasekan Twining, seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (23/5/2021).

Dalam situasi tersebut, Presiden AS Dwight D. Eisenhower memutuskan untuk mengandalkan senjata konvensional.

Krisis 1958 berakhir ketika pasukan Komunis menghentikan serangan artileri di pulau-pulau yang dikuasai Taiwan, meninggalkan daerah itu di bawah kendali pasukan Nasionalis di bawah Chiang Kai-shek.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)