Erdogan: Dunia Harus Tahu tentang Negara Teror Israel
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan negaranya akan terus menunjukkan kepada dunia bagaimana peta Palestina berubah sejak dimulainya pendudukan Israel .
"Seluruh dunia harus tahu apa negara teror Israel ini," tegas Recep Tayyip Erdogan pada upacara pembukaan bagian ketujuh Jalan Raya Marmara Utara di Istanbul.
Menyoroti pertemuan Majelis Umum PBB di Palestina pada Kamis, Erdogan mengatakan "sesi sukses" diadakan di bawah kepresidenan diplomat Turki Volkan Bozkir dan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, serta para menteri luar negeri lainnya yang berdiri bersama pada isu itu.
"Mereka berbicara tentang bagaimana Palestina diduduki oleh negara teror Israel sejak 1947, dan diubah menjadi sebidang tanah (kecil) hari ini," ujar Erdogan.
Presiden Turki mengatakan semua orang yang tertindas di penjuru dunia sedang menunggu hari ketika "Turki yang kuat akan muncul".
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku sejak pukul 2 pagi hari Jumat waktu setempat.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir terjadi setelah 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Sebanyak 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei.
Gencatan senjata itu sangat rawan gagal karena Israel baru-baru ini telah melakukan provokasi dengan melakukan kekerasan baru di kompleks Masjid Al Aqsa.
"Seluruh dunia harus tahu apa negara teror Israel ini," tegas Recep Tayyip Erdogan pada upacara pembukaan bagian ketujuh Jalan Raya Marmara Utara di Istanbul.
Menyoroti pertemuan Majelis Umum PBB di Palestina pada Kamis, Erdogan mengatakan "sesi sukses" diadakan di bawah kepresidenan diplomat Turki Volkan Bozkir dan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, serta para menteri luar negeri lainnya yang berdiri bersama pada isu itu.
"Mereka berbicara tentang bagaimana Palestina diduduki oleh negara teror Israel sejak 1947, dan diubah menjadi sebidang tanah (kecil) hari ini," ujar Erdogan.
Presiden Turki mengatakan semua orang yang tertindas di penjuru dunia sedang menunggu hari ketika "Turki yang kuat akan muncul".
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku sejak pukul 2 pagi hari Jumat waktu setempat.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir terjadi setelah 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Sebanyak 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei.
Gencatan senjata itu sangat rawan gagal karena Israel baru-baru ini telah melakukan provokasi dengan melakukan kekerasan baru di kompleks Masjid Al Aqsa.
(sya)