Kim Jong-un Ekskusi Konduktor, Ditembak 90 Kali di Depan Umum
loading...
A
A
A
SEOUL - Sebuah surat kabar Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini melaporkan bahwa Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , memerintahkan eksekusi terhadap seorang konduktor paduan suara. Korban ditembak 90 kali di depan warga dan anggota paduan suara dipaksa berbaris untuk melangkahi mayatnya.
Laporan itu datang dari jurnalis Joo Seong-ha, yang menulis untuk harian Dong-A Ilbo. Cerita ini awalnya diterbitkan pada 29 April dan telah dibagikan secara online lebih luas sejak saat itu. Namun tidak ada bukti independen yang mendukung laporan tersebut.
Joo menulis bahwa cerita itu dimulai pada 16 Februari lalu, yang merupakan hari ulang tahun Kim Jong-un. Korut merayakan tanggal itu sebagai Hari Bintang Cemerlang. Kim beserta istrinya muncul di Teater Seni Mansudae di Pyongyang untuk pertunjukan malam itu guna menandai hari libur tersebut.
Joo menulis bahwa salah satu pertunjukan yang dilakukan malam itu berjudul "Sihir Bayangan", yang menampilkan para aktor melakukan trik sulap di balik layar seolah-olah mereka benar-benar bayangan. Setelah itu, Kim dilaporkan memuji produksi tersebut, tetapi seorang konduktor berkomentar kepada seseorang di dekatnya bahwa menurutnya pertunjukan itu tidak terlalu bagus. Malamnya, Joo menulis, sang kondektur ditangkap.
Menurut Joo, dua hari kemudian muncul perintah agar semua artis di Pyongyang untuk berkumpul. Reporter menulis bahwa pada 20 Februari mereka berkumpul di tempat eksekusi, di mana mereka melihat sang konduktor paduan suara diikat.
"Kondektur paduan suara meninggal dengan mengerikan di depan anak buahnya. Eksekusi dilakukan oleh tiga orang dengan senapan otomatis AK-47 dan menembakkan masing-masing satu magasin (30 peluru) dari jarak 10m. Dikatakan bahwa tubuh, yang terkena 90 tembakan, menjadi begitu penuh (dengan peluru) sehingga tidak bisa diangkat," tulis Joo seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (11/5/2021).
Joo menulis bahwa pria itu adalah konduktor dari upacara tersebut dan namanya diketahui adalah Hyun-woo Cho. Joo juga menulis bahwa dia mencoba memverifikasi nama secara online, tetapi satu-satunya konduktor dengan nama yang terdengar serupa yang dapat dia temukan adalah seorang bernama Hyun-ho Ryu, yang bergabung dengan National Contribution Choir.
Ketika dia menulis artikel itu, Joo masih tidak yakin apakah orang yang dieksekusi itu bernama Hyun-ho Ryu, Hyun-woo Cho atau yang lainnya.
Laporan itu datang dari jurnalis Joo Seong-ha, yang menulis untuk harian Dong-A Ilbo. Cerita ini awalnya diterbitkan pada 29 April dan telah dibagikan secara online lebih luas sejak saat itu. Namun tidak ada bukti independen yang mendukung laporan tersebut.
Joo menulis bahwa cerita itu dimulai pada 16 Februari lalu, yang merupakan hari ulang tahun Kim Jong-un. Korut merayakan tanggal itu sebagai Hari Bintang Cemerlang. Kim beserta istrinya muncul di Teater Seni Mansudae di Pyongyang untuk pertunjukan malam itu guna menandai hari libur tersebut.
Joo menulis bahwa salah satu pertunjukan yang dilakukan malam itu berjudul "Sihir Bayangan", yang menampilkan para aktor melakukan trik sulap di balik layar seolah-olah mereka benar-benar bayangan. Setelah itu, Kim dilaporkan memuji produksi tersebut, tetapi seorang konduktor berkomentar kepada seseorang di dekatnya bahwa menurutnya pertunjukan itu tidak terlalu bagus. Malamnya, Joo menulis, sang kondektur ditangkap.
Menurut Joo, dua hari kemudian muncul perintah agar semua artis di Pyongyang untuk berkumpul. Reporter menulis bahwa pada 20 Februari mereka berkumpul di tempat eksekusi, di mana mereka melihat sang konduktor paduan suara diikat.
"Kondektur paduan suara meninggal dengan mengerikan di depan anak buahnya. Eksekusi dilakukan oleh tiga orang dengan senapan otomatis AK-47 dan menembakkan masing-masing satu magasin (30 peluru) dari jarak 10m. Dikatakan bahwa tubuh, yang terkena 90 tembakan, menjadi begitu penuh (dengan peluru) sehingga tidak bisa diangkat," tulis Joo seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (11/5/2021).
Joo menulis bahwa pria itu adalah konduktor dari upacara tersebut dan namanya diketahui adalah Hyun-woo Cho. Joo juga menulis bahwa dia mencoba memverifikasi nama secara online, tetapi satu-satunya konduktor dengan nama yang terdengar serupa yang dapat dia temukan adalah seorang bernama Hyun-ho Ryu, yang bergabung dengan National Contribution Choir.
Ketika dia menulis artikel itu, Joo masih tidak yakin apakah orang yang dieksekusi itu bernama Hyun-ho Ryu, Hyun-woo Cho atau yang lainnya.