Tegang, Militer China Disarankan Membom Australia

Senin, 10 Mei 2021 - 11:29 WIB
loading...
A A A
Itu termasuk stasiun intelijen yang dijalankan dengan AS di Pine Gap, dekat Alice Springs, yang akan menjadi kunci dalam berkomunikasi selama setiap pertempuran di Taiwan.

Dia juga menominasikan Jindalee Operational Radar Network di selatan Longreach di Queensland, fasilitas sinyal di Geraldton, Australia Barat, dan pangkalan Angkatan Laut Stirling di selatan Perth tempat kapal selam Australia berpangkalan.

Sebagian besar rudal China hanya mampu mencapai sebagian Asia Timur. Tetapi sejumlah roket Dongfeng diperkirakan memiliki jangkauan yang jauh lebih panjang dan secara teoritis dapat menjangkau sebagian besar Australia.

Akhir bulan lalu, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan dana 747 juta dollar akan dihabiskan untuk meningkatkan empat pangkalan pelatihan utama di Northern Territory yang akan digunakan oleh pasukan Australia dan AS.

Itu mengikuti komitmen 1,1 miliar dollar untuk RAAF Tindal, dekat Katherine, pangkalan udara terpenting Australia di utara negara itu.

Dorongan militer dipandang sebagai reaksi terhadap tindakan China tidak hanya di Taiwan tetapi juga pendudukannya atas beberapa pulau dan atol di Laut China Selatan yang membuat negara-negara tetangga kecewa.

Minggu lalu, pembekuan mendalam dalam hubungan China-Australia semakin tenggelam, di mana Beijing mengumumkan "menangguhkan tanpa batas" semua kegiatan di bawah Dialog Ekonomi Strategis (SED) China-Australia.

SED yang dibentuk pada tahun 2014 merupakan forum utama ekonomi bilateral antara China dan Australia. Ini telah digunakan untuk mendorong investasi antara kedua negara dan memperlancar pembicaraan perdagangan dan keuangan.

Penangguhan itu ditafsirkan sebagai reaksi terhadap Pemerintah Federal Australia yang merobek kesepakatan yang ditandatangani Victoria dengan Beijing untuk memainkan peran dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) andalan China.

"Baru-baru ini, beberapa pejabat Pemerintah Persemakmuran Australia meluncurkan serangkaian tindakan untuk mengganggu pertukaran normal dan kerjasama antara China dan Australia karena pola pikir Perang Dingin dan diskriminasi ideologis," kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan keputusan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1475 seconds (0.1#10.140)