Tsunami COVID-19 Menggila, AS Minta Warganya Tinggalkan India
loading...
A
A
A
India melaporkan 379.257 infeksi baru pada hari ini, jumlah total kasus tertinggi di dunia dalam satu hari.
Korban jiwa di India secara resmi melampaui 200.000 pada hari Rabu kemarin, meskipun para ahli percaya bahwa jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Rabu adalah hari yang paling mematikan sejauh ini, dengan 3.645 orang menyerah pada virus Corona baru. Namun, korban tewas yang sebenarnya dianggap lebih tinggi.
Meskipun demikian, negara bagian Bengal Barat tengah berada di fase terakhir pemulu.
Antrian panjang terlihat di luar bilik pemilu, meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus lebih lanjut.
Para ahli takut Bengal Barat bisa menjadi episentrum penyebaran COVID-19 berikutnya. Catatan negara menunjukkan jumlah kasus telah naik 17.000 pada hari Rabu kemarin.
India telah melewati tujuh fase pemungutan suara. Bengal Barat adalah salah satu dari beberapa negara bagian di mana Perdana Menteri Narendra Modi tidak memiliki mayoritas kursi parlemen.
Modi sendiri telah dikritik karena terus mengadakan kampanye di sana bahkan ketika virus mulai mengepung negara itu.
Korban jiwa di India secara resmi melampaui 200.000 pada hari Rabu kemarin, meskipun para ahli percaya bahwa jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Rabu adalah hari yang paling mematikan sejauh ini, dengan 3.645 orang menyerah pada virus Corona baru. Namun, korban tewas yang sebenarnya dianggap lebih tinggi.
Meskipun demikian, negara bagian Bengal Barat tengah berada di fase terakhir pemulu.
Antrian panjang terlihat di luar bilik pemilu, meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus lebih lanjut.
Para ahli takut Bengal Barat bisa menjadi episentrum penyebaran COVID-19 berikutnya. Catatan negara menunjukkan jumlah kasus telah naik 17.000 pada hari Rabu kemarin.
India telah melewati tujuh fase pemungutan suara. Bengal Barat adalah salah satu dari beberapa negara bagian di mana Perdana Menteri Narendra Modi tidak memiliki mayoritas kursi parlemen.
Modi sendiri telah dikritik karena terus mengadakan kampanye di sana bahkan ketika virus mulai mengepung negara itu.