Tujuh Hari Beruntun India Catat Rekor Kematian dan Kasus COVID-19

Rabu, 28 April 2021 - 16:41 WIB
loading...
A A A
Badan kesehatan internasional mengatakan dalam laporannya bahwa varian B1617 beredar di India bersama varian lain yang menjadi perhatian serta varian B1618, yang terdeteksi di beberapa negara bagian. WHO mengatakan varian ini mungkin secara kolektif berperan dalam peningkatan kasus saat ini.



Pemerintah India menghadapi kritik yang terus meningkat karena membiarkan banyak orang berkumpul, kebanyakan tanpa masker, untuk festival keagamaan dan rapat umum pemilu di berbagai bagian negara itu.

Penanganan gelombang pertama yang lebih baik dari perkiraan tahun lalu menyebabkan rasa puas diri di dalam kelas politik dan keputusan yang dipertanyakan selanjutnya berkontribusi pada lonjakan tersebut, menurut Akhil Bery, analis Asia Selatan di konsultan risiko politik Grup Eurasia.

Di antara keputusan tersebut, Bery mencatat bahwa pemerintah mengizinkan festival keagamaan "Kumbh Mela" selama berminggu-minggu berlangsung, yang kabarnya menyaksikan ratusan ribu orang berenang di sungai Gangga. Itu, katanya, menjadi acara yang sangat menyebar seperti yang dilakukan rapat umum pemilu yang diadakan oleh berbagai pihak, termasuk Partai Bharatiya Janata dari Perdana Menteri Narendra Modi, di negara bagian timur Benggala Barat.

"Ada beberapa pengambilan keputusan yang dipertanyakan di sini dan ini adalah tantangan politik yang besar bagi Modi, setidaknya dalam jangka pendek," kata Bery pada Rabu di CNBC "Squawk Box Asia."

“Selama lonjakan tahun lalu, ada harapan umum bahwa sistem perawatan kesehatan India akan runtuh. Pada akhirnya tidak," ujarnya.



"Ini menyebabkan rasa puas diri di dalam kelas politik, di dalam orang...tetapi, pada akhirnya, rasa puas diri itu dimasukkan ke dalam mentalitas ini dan sekarang kami melihat hasil akhir dari bahwa," tukasnya seperti dikutip dari CNBC.
(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)