Hizbullah Lebanon Dapat Menyerang Kepentingan AS di Kawasan

Rabu, 14 April 2021 - 06:07 WIB
loading...
Hizbullah Lebanon Dapat Menyerang Kepentingan AS di Kawasan
Poster menunjukkan mendiang Komandan militer Hizbullah Imad Mughniyeh dan Komandan Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani di Ain Qana, Lebanon, 22 September 2020. Foto/REUTERS
A A A
BEIRUT - Hizbullah Lebanon dapat melakukan serangan terhadap berbagai kepentingan Amerika Serikat (AS).

Kelompok yang didukung Iran itu terus mencoba mendorong Amerika Serikat keluar dari kawasan itu.

Ancaman serangan Hizbullah itu diungkapkan dalam laporan intelijen terbaru.

"Kami memperkirakan Hizbullah, dalam koordinasi dengan Iran dan militan Syiah yang berpihak pada Iran, terus mengembangkan kemampuan teroris sebagai pencegah, sebagai opsi pembalasan, dan sebagai instrumen pemaksaan terhadap musuh-musuhnya," ungkap penilaian intelijen AS, dilansir Al Arabiya.



Menurut Penilaian Ancaman Tahunan Komunitas Intelijen AS 2021, Hizbullah mungkin melakukan serangan terhadap AS dan kepentingan aliansi sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan sebagai upaya mendorong Amerika Serikat keluar dari wilayah tersebut.



Laporan tahunan itu berfokus pada ancaman paling langsung dan serius bagi AS untuk tahun mendatang.



Laporan itu mengatakan China adalah ancaman utama bagi keamanan nasional AS, tetapi Rusia juga merupakan ancaman langsung setelah Beijing.

Iran dan Korea Utara juga dianggap sebagai ancaman utama bagi AS. Akhir pekan ini, direktur CIA yang baru dikonfirmasi Bill Burns dan Direktur Intelijen Nasional (DNI) Avril Haines akan memberi keterangan dan ditanyai tentang laporan tersebut.

“Penyebaran ancaman teroris secara global, persaingan banyak negara, dan dalam beberapa kasus penurunan bantuan (kontraterorisme) Barat mungkin akan memperluas kesempatan bagi teroris dan memberi mereka ruang untuk pulih dari kemunduran baru-baru ini,” ungkap laporan itu ketika membahas Hizbullah.

Upaya Hizbullah mengurangi pengaruh AS di Lebanon khususnya dan di seluruh Timur Tengah secara lebih umum ditingkatkan setelah mantan Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan seorang jenderal top Iran pada 2020.

"Hizbullah mempertahankan kemampuan untuk menargetkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepentingan AS di Lebanon, di kawasan itu, di luar negeri, dan pada tingkat yang lebih rendah di Amerika Serikat," ungkap laporan itu.

Seperti para pendukung Hizbullah di Iran, intelijen AS menilai Teheran bertekad mempertahankan pengaruhnya di Suriah, Irak, dan Yaman.

“Mereka berupaya memiliki kehadiran militer permanen dan kesepakatan ekonomi di Suriah saat konflik mereda,” ungkap laporan AS.

Laporan menambahkan, "Teheran hampir pasti menginginkan hal-hal ini untuk membangun pengaruh regionalnya, mendukung Hizbullah, dan mengancam Israel."

Di Yaman, Iran akan tetap menjadi kekuatan pengganggu karena dukungan Teheran kepada Houthi menjadi ancaman bagi mitra dan kepentingan AS, terutama melalui serangan Houthi di Arab Saudi.

Beralih ke Afghanistan, saat AS mengatakan pasukannya akan ditarik pada September, Iran akan melindungi pertaruhannya di Afghanistan, dan tindakannya dapat memicu ketidakstabilan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)