Mossad di Balik Serangan Siber di Fasilitas Nuklir Natanz Iran

Senin, 12 April 2021 - 08:51 WIB
loading...
Mossad di Balik Serangan...
Kompleks fasilitas pengayaan uranium Natanz, selatan Teheran, Iran. Foto/REUTERS/Raheb Homavandi
A A A
TEL AVIV - Mossad , badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri, berada di balik serangan siber di fasilitas nuklir Natanz, Iran . Hal itu diungkap media Israel dengan mengutip sumber Barat.

Fasilitas nuklir Natanz mengalami serangan siber yang menyebabkan pemadaman listrik pada hari Minggu. Para pejabat Teheran menyebutnya sebagai "terorisme nuklir".



Para pejabat Teheran mengatakan insiden itu tidak menyebabkan kerusakan apa pun, tetapi laporan media Israel menyatakan sebaliknya.

Mengutip sumber anonim, berbagai media Israel, termasuk Times of Israel dan Jerusalem Post, melaporkan fasilitas tersebut mengalami kerusakan parah dan meluas sebagai akibat dari serangan siber.

Teheran tidak menyebut pelakunya, namun Jerusalem Post tidak segan menyebut dinas intelijen Mossad sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan siber itu.

Sumber yang dikutip oleh Jerusalem Post secara khusus mengeklaim bahwa insiden di Natanz—salah satu situs utama program pengayaan nuklir Iran—adalah "bukan kecelakaan". Meskipun belum ada bukti yang diberikan, sumber Barat yang dikutip itu mengonfirmasi peran Mossad.

Insiden di fasilitas tersebut pada awalnya digambarkan sebagai “masalah listrik” di dalam jaringan listrik yang tidak menyebabkan cedera atau polusi. Namun, kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, kemudian menggambarkan insiden tersebut sebagai "terorisme nuklir", dan mengatakan Teheran berhak untuk menanggapi dan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab.

Pejabat Israel sejauh ini belum memberikan komentar publik tentang insiden tersebut. Media-media negara Yahudi dengan cepat menafsirkan pernyataan yang dibuat pada hari Minggu oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai anggukan atas dugaan keterlibatan Tel Aviv.

"Pertempuran melawan Iran dan proksi-proksinya, dan melawan persenjataan Iran, adalah tugas raksasa," kata Netanyahu, dalam apa yang digambarkan oleh Jerusalem Post sebagai "petunjuk" pada kemungkinan keterlibatan Mossad.

“Situasi yang ada saat ini belum tentu seperti yang akan ada besok,” ujarnya.

Kata-kata Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Aviv Kochavi diringkas oleh Jerusalem Post sebagai petunjuk kuat yang langka yang menunjuk pada keterlibatan Israel.

“Tindakan IDF di seluruh Timur Tengah tidak tersembunyi dari visi musuh kami. [Mereka] mengamati kami, melihat kemampuan kami, dan dengan cermat mempertimbangkan langkah mereka selanjutnya," kata Kochavi.

Iran hanya mengatakan bahwa penyebab insiden itu "sedang diselidiki" dan sangat sedikit perincian yang dipublikasikan. Insiden itu terjadi hanya sehari setelah Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan bahwa bangsanya telah mulai menggunakan sentrifugal baru untuk memperkaya uranium di situs Natanz.



Perkembangan itu terjadi ketika kesepakatan nuklir Iran 2015—yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)—bergantung pada keseimbangan. Sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional, perjanjian tersebut memberlakukan pembatasan serius pada program nuklir Iran, termasuk pembatasan pengayaan uranium dan jumlah yang dapat diproduksi dan disimpan oleh Teheran.

Iran mulai mundur dari komitmennya pada kesepakatan JCPOA 2015 pada tahun 2018, setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian di bawah kepemimpinan mantan presiden Donald Trump, yang pemerintahannya malah meluncurkan kampanye sanksi "tekanan maksimum" terhadap Teheran.

Di era Presiden Joe Biden, Washington dan Teheran dalam beberapa bulan terakhir telah memulai kembali pembicaraan tentang perjanjian tersebut, meskipun mereka hanya bernegosiasi secara tidak langsung. Putaran negosiasi di Wina pada awal April tidak menghasilkan terobosan besar.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Iran Siapkan Operasi...
Iran Siapkan Operasi True Promise III Menarget Israel, Berikut 3 Skenarionya
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Pemilik Hulu Ledak Nuklir hingga Musuh Israel
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Prabowo Maknai Hari...
Prabowo Maknai Hari Raya Nyepi sebagai Momen Refleksi dan Kedamaian Bangsa
3 Alasan Steven Wongso...
3 Alasan Steven Wongso Mualaf, Benarkah karena Arafah Rianti?
Malam Takbiran, Masih...
Malam Takbiran, Masih Banyak Pemudik Terjebak di Pantura Cirebon
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
4 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
7 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
8 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
8 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
10 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
11 jam yang lalu
Infografis
Iran Gelar Parade Angkatan...
Iran Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal untuk Bela Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved